Melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai warisan merupakan kekuatan pendorong bagi Ninh Binh untuk berkembang secara hijau dan berkelanjutan.

Ketika provinsi ini dimekarkan kembali pada tahun 1992, Ninh Binh merupakan provinsi miskin, dengan perekonomian yang sebagian besar bertumpu pada pertanian; industri ini terutama memanfaatkan sumber daya yang tersedia seperti batu kapur untuk memproduksi bahan bangunan. Namun, di setiap tahap pembangunan, Provinsi Ninh Binh telah melakukan penyesuaian kebijakan dan strategi pembangunannya sesuai dengan kondisi aktual dan sumber daya yang tersedia.

Sejak awal tahun 2000-an, provinsi ini telah melakukan pergeseran strategis dari "Cokelat" menjadi "Hijau", beralih dari industri produksi material ke pengembangan pariwisata , dengan fokus pada pelestarian lanskap alam, peninggalan sejarah, zonasi, dan pelarangan sementara eksploitasi pegunungan kapur dan hutan khusus. Hingga saat ini, Ninh Binh telah berhenti menarik proyek-proyek yang menempati lahan luas, menggunakan teknologi usang, dan berkontribusi pada nilai ekonomi rendah.

Oleh karena itu, baru pada saat inilah Ninh Binh menerapkan strategi pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi sirkular, tetapi inilah sudut pandang yang memandu selama masa jabatan Kongres, yang telah dibentuk sejak awal dan melalui langkah-langkah metodis. Berdasarkan identifikasi potensi yang berbeda, peluang yang luar biasa, dan keunggulan kompetitif untuk pembangunan, Ninh Binh bertujuan untuk pembangunan yang komprehensif, cepat, dan berkelanjutan, ke arah pertumbuhan hijau, berkualitas tinggi, menyelaraskan pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan, melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai sejarah dan budaya, warisan alam, serta peduli terhadap kehidupan masyarakat.

Ninh Binh selalu teguh dalam tujuan dan pandangan pembangunannya, mewarisi sekaligus membuat terobosan berdasarkan tiga pilar utama: pembangunan ekonomi komprehensif dan inovasi, menuju ekonomi hijau dan ekonomi sirkular. Khususnya, pariwisata diidentifikasi sebagai sektor ekonomi terdepan, dengan sifat yang membimbing, dan berupaya menjadi pusat pariwisata nasional dan kawasan.

Sejak awal pengakuan potensi dan kekuatan pengembangan pariwisata, Ninh Binh secara bertahap telah membangun mekanisme dan kebijakan pembangunan. Terutama sejak Kompleks Lanskap Pemandangan Trang An diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya dan Alam Dunia pada tahun 2014, hal ini telah menciptakan momentum dan kekuatan baru bagi pengembangan pariwisata Ninh Binh, secara bertahap mengubah pariwisata menjadi sektor ekonomi utama, berkontribusi dalam mempromosikan citra dan identitas budaya tanah dan masyarakat ibu kota kuno Hoa Lu kepada teman-teman domestik dan internasional. Kompleks Lanskap Pemandangan Trang An, Warisan Provinsi Ninh Binh, telah diakui oleh Direktur Jenderal UNESCO sebagai salah satu model teladan dan khas di dunia untuk keberhasilan kombinasi pembangunan ekonomi dan pariwisata berkelanjutan.

Khususnya, untuk periode 2020-2025, Komite Partai Provinsi mengeluarkan Resolusi No. 07-NQ/TU tentang pengembangan pariwisata di Provinsi Ninh Binh untuk periode 2021-2030, dengan visi hingga 2045, untuk mewujudkan Resolusi Kongres Partai Provinsi ke-22. Resolusi ini mendefinisikan misi, visi, dan pergeseran strategis dari "luas" menjadi "mendalam", dengan fokus pada peningkatan kualitas produk dan layanan pariwisata secara profesional untuk menarik wisatawan bergaji tinggi, dan secara bertahap membangun Ninh Binh menjadi destinasi wisata yang "Aman - Ramah - Berkualitas - Menarik". Pada tahun 2045, Ninh Binh berupaya menjadi pusat wisata utama, termasuk dalam 10 destinasi wisata teratas di negara ini dan Asia Tenggara.

Dengan orientasi yang jelas dan langkah-langkah yang metodis, pariwisata menjadi pendorong pertumbuhan baru dan berkelanjutan dalam struktur ekonomi Provinsi Ninh Binh, terutama sejak masa pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19. Dalam 6 bulan pertama tahun ini saja, menurut laporan Komite Rakyat Provinsi, total produk sosial (PDRB) di wilayah tersebut diperkirakan mencapai 25.081,5 miliar VND, naik 7,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari jumlah tersebut, sektor jasa mencapai VND9.587 miliar, naik 15,72%, memberikan kontribusi 5,59 poin persentase terhadap laju pertumbuhan PDRB seluruh perekonomian, melampaui skenario pertumbuhan yang diusulkan dan menjadi sektor dengan kontribusi tertinggi serta laju pertumbuhan terbesar dalam 6 bulan pertama tahun provinsi tersebut.

Dengan mengidentifikasi pariwisata sebagai sektor penggerak ekonomi, Ninh Binh berfokus pada pengembangan pertanian ke arah yang organik dan maju, mempromosikan produk-produk khas, satu produk per komune (wilayah) (OCOP) sesuai dengan rantai nilai yang terkait dengan wilayah produksi, meningkatkan nilai wilayah budidaya dan produk-produk pertanian untuk melayani pariwisata dalam bentuk ekspor di tempat; membangun wilayah pedesaan baru ke arah yang maju dan patut dicontoh, menghubungkan pembangunan pedesaan baru dengan wilayah perkotaan yang beradab dan modern.

Hingga saat ini, seluruh provinsi telah memiliki 101 produk yang diklasifikasikan sebagai produk OCOP, termasuk 33 produk kelas bintang 3 dan 68 produk kelas bintang 4 atau lebih tinggi, yang menarik 69 entitas termasuk perusahaan, koperasi, dan perusahaan produksi serta bisnis untuk berpartisipasi. Produk OCOP provinsi ini merupakan integrasi nilai-nilai budaya dan kedalaman sejarah masing-masing wilayah. Setiap produk memiliki keunggulan, identitas, dan karakteristiknya sendiri, yang menciptakan karakteristik dan merek tersendiri untuk setiap wilayah di provinsi ini.

Resolusi Kongres Partai Provinsi ke-22 (periode 2020-2025) dengan tegas menyatakan: Orientasi pembangunan Provinsi Ninh Binh ke depan adalah pembangunan hijau dan berkelanjutan, dengan tujuan membangun Ninh Binh menjadi pusat pariwisata nasional dan Delta Sungai Merah. Oleh karena itu, provinsi ini berfokus pada perencanaan dan pengembangan ekonomi yang komprehensif, menuju ekonomi hijau dan ekonomi sirkular. Pembangunan industri berorientasi untuk menarik proyek-proyek berteknologi tinggi, berteknologi bersih, dan ramah lingkungan, meningkatkan nilai produk dan berkontribusi pada anggaran, seperti industri manufaktur dan perakitan otomotif, industri pendukung, industri digital, dan industri pengolahan, serta berupaya menjadikan Ninh Binh sebagai pusat industri pendukung utama di kawasan ini.

Dapat dikatakan bahwa dengan strategi, keputusan, dan langkah-langkah yang metodis, ilmiah, dan tepat, Ninh Binh secara bertahap telah menyelesaikan kontradiksi antara konservasi dan pembangunan, membentuk industri dan produk yang menciptakan momentum dan kekuatan, memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pendapatan anggaran seperti industri perakitan mobil, industri pendukung, elektronik, teknik mesin, industri pengolahan yang melayani produksi pertanian... Lokomotifnya adalah Pabrik Mobil Hyundai - Thanh Cong Motor Group, yang menyumbang sekitar 30% dari nilai produksi industri provinsi dan sekitar 70% dari total pendapatan anggaran provinsi.

Secara khusus, pengoperasian Pabrik Mobil Hyundai Thanh Cong No. 2 yang dikombinasikan dengan Pabrik No. 1 telah meningkatkan total kapasitas kendaraan Hyundai yang diproduksi di Ninh Binh menjadi 180.000 kendaraan/tahun, memenuhi permintaan domestik sekaligus menyasar pasar ekspor di wilayah tersebut, menjadikan Ninh Binh salah satu dari tiga pilar industri otomotif di Vietnam.

Ninh Binh adalah negeri "geomansi dan bakat", dengan tradisi sejarah dan budaya yang telah lama ada. Dianggap sebagai "gerbang" dari Utara ke Selatan, Ninh Binh merupakan pertemuan tiga ruang: ruang ekonomi dan budaya dataran tinggi, ruang ekonomi dan budaya delta, dan ruang ekonomi dan budaya maritim, yang menciptakan karakteristik provinsi yang kaya dengan berbagai keunggulan sumber daya alam dan sumber daya posisional.

Namun, dengan tujuan, orientasi dan aspirasi pembangunan di masa mendatang, provinsi Ninh Binh membutuhkan visi baru, posisi baru, citra baru untuk masa transformasi untuk membebaskan dan mempromosikan semua nilai identitas lokal, menjadi sumber daya dan modal bagi pembangunan sosial ekonomi dan memanfaatkan faktor oportunistik dari konteks baru.

Di samping itu, Ninh Binh perlu memiliki mekanisme dan kebijakan yang unik dan luar biasa untuk melaksanakan misi besar dalam melestarikan dan menjaga nilai-nilai budaya serta warisan manusia; sekaligus, menciptakan motivasi bagi provinsi tersebut agar memiliki lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan kekuatan internal dan memobilisasi sumber daya untuk pembangunan yang cepat dan berkelanjutan, layak menjadi daerah perkotaan yang istimewa dalam hal nilai-nilai warisan.

Nguyen Thom

Sumber