Di Dataran Tinggi Tengah, jenis kerbau Langbiang, spesies ternak yang telah lama ada dan dikaitkan dengan suku minoritas, dengan kemampuan beradaptasi sangat baik terhadap kondisi dataran tinggi, iklim dingin, dan sumber makanan alami, tengah mendapat perhatian besar dari lembaga ilmiah dan lembaga lokal.
Kerbau Langbiang dianggap sebagai ras asli dengan nilai genetik yang unik, fisik yang sehat, daya tarik yang baik, kemampuan pertumbuhan yang stabil bahkan dalam kondisi kekurangan pangan; kemampuan menahan dingin dan kelembapan yang jauh lebih tinggi daripada ras kerbau dataran rendah; kualitas daging yang lezat, rasio daging tanpa lemak yang tinggi. Namun, populasi ras ini sedang menurun akibat persilangan, eksploitasi spontan, dan kurangnya dasar ilmiah dalam konservasi.

Kerbau Langbiang merupakan ras asli dengan nilai genetik yang unik.
Menghadapi situasi ini, dari tahun 2021 hingga 2025, tugas ilmiah nasional tentang "Eksploitasi, Konservasi, dan Pengembangan Sumber Daya Genetik Kerbau Langbiang" telah dilaksanakan oleh Institut Ilmu Pertanian dan Kehutanan Dataran Tinggi Tengah. Hal ini merupakan topik penting dalam mengkaji secara menyeluruh karakteristik biologis dan genetik dari jenis kerbau asli, sekaligus membangun solusi untuk konservasi dan pembangunan berkelanjutan.
Hasil penilaian sumber daya genetik menunjukkan bahwa Kerbau Langbiang memiliki ciri morfologi yang khas: kepala kecil, dahi lebar, tanduk melengkung, dan bulu hitam berkilau; rata-rata berat badan 20-30% lebih tinggi daripada banyak ras kerbau di daerah sekitarnya. Analisis genetik menggunakan penanda molekuler membantu mengidentifikasi ras murni, menentukan tingkat keragaman genetik, sehingga memberikan dasar ilmiah untuk seleksi dan pemuliaan.
Berdasarkan hasil investigasi dan seleksi di distrik Lac Duong, Dam Rong, dan sekitarnya, tim peneliti telah mengidentifikasi kawanan kerbau ras murni bernilai genetik tinggi, yang mendukung pembangunan kawanan inti untuk konservasi. Bersamaan dengan itu, proses teknis perawatan, pemberian pakan, pencegahan penyakit, dan pengelolaan kawanan pembiakan telah rampung, sesuai dengan kondisi ekologi spesifik dataran tinggi Langbiang.
Selain itu, misi ini juga membangun model pemeliharaan kerbau Langbiang dengan pendekatan semi-grazing dan pemanfaatan pakan lokal, yang membantu meningkatkan pertambahan berat badan rata-rata sebesar 12-15% dibandingkan dengan metode peternakan tradisional. Beberapa rumah tangga yang berpartisipasi dalam model ini mencatat peningkatan efisiensi ekonomi sebesar 18-25% berkat berkurangnya biaya perawatan dan peningkatan kualitas ternak indukan.
Khususnya, misi ini telah menyelenggarakan kursus pelatihan lokal, membantu para peternak mendapatkan pengetahuan baru tentang pemilihan ras, perawatan anak sapi, manajemen perkawinan untuk membatasi perkawinan silang, serta teknik-teknik dasar kedokteran hewan. Partisipasi pemerintah daerah dan masyarakat berkontribusi pada keberlanjutan konservasi sumber daya genetik, sekaligus meningkatkan kesadaran akan nilai ras asli.

Kerbau Langbiang dibesarkan di alam bebas di hutan.
Hasil proyek ini tidak hanya menciptakan dasar ilmiah yang penting bagi konservasi kerbau Langbiang, tetapi juga membuka arah bagi pengembangan peternakan khusus yang terkait dengan ekowisata dan budaya asli. Kerbau ini berpotensi menjadi ternak utama di dataran tinggi Langbiang, berkontribusi pada pengembangan ekonomi pertanian khas Lam Dong, Gia Lai, dan wilayah sekitarnya.
Konservasi dan promosi nilai ras kerbau asli memiliki makna ilmiah, ekonomi, dan budaya yang mendalam. Setiap sumber daya genetik ternak bukan hanya sumber daya hayati, tetapi juga warisan yang berkaitan dengan kehidupan dan pengetahuan adat suku minoritas. Melestarikan ras kerbau Langbiang berarti melestarikan identitas dataran tinggi, sekaligus menciptakan fondasi bagi pengembangan mata pencaharian berkelanjutan, yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim di masa depan.
Sumber: https://mst.gov.vn/bao-ton-va-phat-trien-nguon-gen-trau-langbiang-197251120013207033.htm






Komentar (0)