Quang Ninh: Bayi perempuan memiliki perkembangan tinggi dan berat badan yang luar biasa, lingkar dada hingga 95 cm, dokter mendiagnosis pubertas dini
Pada tanggal 15 September, Dr. Nguyen Thi Lan Linh, Departemen Pernapasan - Kardiovaskular - Pencernaan - Neurologi, Rumah Sakit Obstetri dan Pediatri Quang Ninh, mengatakan bahwa pasien dirawat dengan tinggi badan 1,49 m, berat badan 55 kg, dan lingkar dada 95 cm. Sementara itu, rata-rata berat badan anak perempuan pada usia tersebut adalah 28-41 kg dan tinggi badan 1,32-1,44 m. Selain itu, anak tersebut juga menunjukkan tanda-tanda nyeri dada. Dokter mendiagnosis anak tersebut mengalami pubertas prekoks.
Menurut keluarganya, ukuran dadanya sudah lama membesar tetapi ia mengira hal itu karena ia mengalami obesitas sehingga ia tidak memeriksakan diri ke dokter.
Setelah perawatan dengan obat-obatan, kadar hormon bayi tetap stabil.
Dokter memeriksa seorang anak yang mengalami pubertas dini. Foto: Disediakan oleh rumah sakit
Baru-baru ini, Rumah Sakit Obstetri dan Pediatri Quang Ninh memeriksa dan merawat lebih dari 30 anak dengan pubertas dini. Pasien berusia 9 tahun ini merupakan kasus yang paling parah, dengan penyebab spesifik yang belum diketahui.
Pubertas dini dapat disebabkan oleh faktor genetik, terkait gender, dan ras. Penyebab lainnya meliputi tumor pada ovarium, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari, masalah otak atau sistem saraf pusat, gangguan hormonal, dan trauma otak. Obesitas praremaja dapat mempercepat konversi hormon androgen menjadi estrogen, yang menyebabkan pubertas dini.
Tanda yang paling jelas adalah lonjakan pertumbuhan tinggi badan. Bagi wanita, tanda-tanda lainnya meliputi pertumbuhan payudara dan alat kelamin, bau badan, dan perkembangan suara.
Pubertas dini mencegah anak-anak berkembang secara optimal, baik dari segi tinggi badan maupun kekuatan fisik, sehingga memengaruhi psikologi mereka. Perbedaan penampilan fisik dibandingkan kebanyakan teman-temannya dapat membuat anak-anak merasa minder dan menarik diri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak orang dewasa rentan terhadap masalah psikologis seperti gangguan mental dan depresi akibat pubertas dini di masa lalu. Orang tua dan pengasuh juga cenderung bingung dan khawatir karena kelainan yang dialami anak-anak mereka.
Tubuh mereka montok dan berisi tetapi pikiran mereka masih belum matang, belum sadar akan perilaku kasar dan belum mampu melindungi diri sendiri, sehingga anak-anak yang mengalami pubertas dini lebih rentan terhadap pelecehan seksual.
Saat ini, penanganan utama untuk anak-anak dengan pubertas dini adalah suntikan hormon untuk memperlambat laju pertumbuhan, pubertas, dan perkembangan seksual sekunder, namun tetap dapat mencapai tinggi badan ideal sesuai genetika orang tua. Tekanan psikologis juga terbatas, sehingga membantu anak-anak berkembang pada usia yang tepat.
Untuk mencegah pubertas dini, orang tua perlu membangun pola makan dan gaya hidup sehat dan bergizi bagi anak-anak mereka. Menu gizi seimbang membantu tubuh berkembang dengan sehat. Pilihlah sumber makanan segar yang tidak mengandung zat rekayasa genetika, batasi makanan kaleng, makanan cepat saji, serta makanan tinggi minyak, lemak, dan gula. Hindari makanan yang mengandung hormon pertumbuhan.
Thuy Quynh
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)