Penerapan AI dalam pemeriksaan dan pengobatan medis.jpg
VinBrain dan Rumah Sakit Pusat Militer 108 telah resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis di bidang penerapan teknologi informasi. Foto: TH

Perusahaan VinBrain dan Rumah Sakit Pusat Militer 108 (Rumah Sakit 108) telah resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis untuk menerapkan teknologi informasi (TI) dan kecerdasan buatan (AI) dalam manajemen, mendukung pekerjaan profesional, dan penelitian ilmiah. Penandatanganan ini membantu kedua belah pihak bersama-sama membangun solusi medis cerdas, memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang terus meningkat, serta menghadirkan efisiensi tinggi dalam manajemen dan operasional di rumah sakit ini.

Setelah menguji sejumlah aplikasi seperti DrAid™ untuk diagnosis gambar; DrAid Enterprise Solution (platform manajemen data); SenMe™ (chatbot konseling psikologis) di sejumlah spesialisasi, baik VinBrain maupun Rumah Sakit 108 menyadari potensi besar AI, tidak hanya dalam proyek yang sedang berjalan tetapi juga dalam peluang untuk berekspansi ke berbagai spesialisasi lainnya. Hal ini mendorong kedua belah pihak untuk menandatangani nota kesepahaman guna mendefinisikan tujuan dan fokus proses transformasi digital di rumah sakit secara lebih jelas.

DrAid™, sebuah platform AI yang komprehensif, memberikan dua manfaat utama: Pertama, meningkatkan alur kerja dan efisiensi diagnostik pencitraan secara signifikan, membantu dokter membuat keputusan perawatan lebih cepat dan akurat. Kedua, memproses data medis dari berbagai sumber, mulai dari penyimpanan hingga ekstraksi, analisis, dan prediksi tren, sehingga meningkatkan efisiensi operasional.

Selain DrAid™, VinBrain juga menawarkan SenMe™, sebuah chatbot AI yang beroperasi 24/7 sebagai pendamping, yang menjaga kesehatan mental pengguna. SenMe™ menggunakan teknologi GenAI untuk berkomunikasi dalam bahasa alami, memiliki kemampuan untuk mendeteksi masalah psikologis sejak dini, memberikan solusi untuk mengurangi stres, dan memberikan dukungan psikologis.

Rumah Sakit 108 copy.jpg
Rumah Sakit 108 dan VinBrain akan fokus pada penerapan teknologi AI untuk pemeriksaan dan perawatan medis serta manajemen rumah sakit. Foto: TH

Setiap hari, Rumah Sakit 108 memeriksa 4.000 hingga 5.000 pasien. Rumah sakit ini menghadapi peluang untuk bertransformasi menjadi rumah sakit pintar dengan berinvestasi pada teknologi canggih dalam operasionalnya. Tantangan besarnya saat ini adalah basis data Rumah Sakit 108 yang masif perlu dimanfaatkan secara efektif agar menjadi alat peramalan atau riset mendalam yang dilakukan dengan cara tercepat dan paling akurat. Oleh karena itu, keinginan pimpinan Rumah Sakit 108 adalah menciptakan revolusi transformasi digital melalui teknologi AI, yang tidak hanya akan mengoptimalkan alur kerja tim medis, mengurangi waktu tunggu pasien, tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kapasitas pengembangan metode perawatan baru.

Mayor Jenderal Profesor Dr. Le Huu Song, Direktur Rumah Sakit 108, mengatakan: "Kami sangat sibuk dengan pekerjaan pemeriksaan dan perawatan medis sehari-hari, sehingga meneliti teknologi baru sangat sulit karena membutuhkan waktu. Oleh karena itu, jika ada koordinasi antara kedua belah pihak, kami dapat mengembangkan produk teknologi yang dapat segera diterapkan di rumah sakit."

Le Huu Song copy.jpg
Mayor Jenderal, Profesor, Dr. Le Huu Song, Direktur Rumah Sakit 108. Foto: TH

"VinBrain berharap kerja sama teknologi dengan Rumah Sakit 108 akan menciptakan momentum untuk mempercepat proses transformasi digital menggunakan AI di rumah sakit itu sendiri dan seluruh industri perawatan kesehatan, yang berkontribusi pada perkembangan industri perawatan kesehatan di negara ini," ujar Bapak Truong Quoc Hung - Pendiri dan CEO VinBrain.

Ke depannya, Rumah Sakit 108 dan VinBrain akan berfokus pada penerapan tiga hal: Pertama, penerapan teknologi AI untuk pemeriksaan dan perawatan medis serta manajemen rumah sakit; kedua, penelitian dan pengembangan produk DrAid serta produk AI lainnya, yang bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam diagnosis dan perawatan penyakit, serta manajemen dan operasional rumah sakit; ketiga, penelitian ilmiah . Membangun dan mengelola data pasien yang terstandarisasi, cerdas, dan modern merupakan dasar untuk mendorong pengembangan penelitian ilmiah dan penelitian aplikasi AI multidisiplin di bidang kedokteran.