Pada tanggal 19 Agustus, Bapak Trinh Hong Nhut, Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Dataran Tinggi Tengah (Dak Lak), mengatakan bahwa ia telah mengirimkan dokumen kepada Departemen Kesehatan dan Departemen Keamanan Politik Internal Kepolisian Provinsi Dak Lak, yang meminta untuk menangani informasi palsu tentang "perampokan ginjal" di rumah sakit tersebut, yang berdampak pada reputasi rumah sakit.
Sebelumnya, pada tanggal 17 dan 18 Agustus, sejumlah akun media sosial menyebarkan informasi yang memfitnah tentang Rumah Sakit Umum Central Highlands yang "mencuri ginjal" seorang pasien bernama YMN (35 tahun, berdomisili di kelurahan Ea Kenh, kecamatan Krong Pak, Dak Lak ), sehingga menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Menurut Bapak Trinh Hong Nhut, pada malam tanggal 9 Agustus, Bapak YNM dirawat di rumah sakit karena demam dan kelelahan. Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis Bapak YNM menderita demam berdarah dengue dan terdapat sedikit cairan pleura di paru-paru kanan.
Sebuah akun media sosial telah mengoreksi informasi palsu sebelumnya.
Tn. YNM dirawat di Departemen Penyakit Menular tetapi kondisinya tidak membaik. Pada hari ke-5 perawatan, Tn. YMN mengalami demam tinggi terus-menerus dan penurunan kesadaran. Dokter mendiagnosis pasien dengan syok septik, ensefalitis, meningitis, dan komplikasi kegagalan organ multipel. Tn. YMN kemudian dipindahkan ke Departemen Perawatan Intensif dan Anti-Keracunan untuk perawatan lebih lanjut.
Saat dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif dan Antiracun, Tn. YMN berada dalam kondisi koma, dengan bercak bersisik di ketiak kanan (makula berbintik). Setelah melakukan tindakan paraklinis, dokter mendiagnosis Tn. YMN dengan makula berbintik, syok septik, dan komplikasi kegagalan beberapa organ.
Dokter melakukan intubasi, ventilasi, pemberian cairan intravena, keseimbangan elektrolit, dan filtrasi darah berkelanjutan untuk merawat pasien. Namun, setelah 34 jam perawatan dan filtrasi darah berkelanjutan, kondisi kesehatan Tn. YMN tidak membaik. Selain itu, pasien juga mengalami perubahan serius seperti: koma dalam, gagal napas yang tidak kunjung membaik, dan tekanan darah rendah.
Menghadapi situasi di atas, Rumah Sakit Umum Central Highlands menjelaskan kepada keluarga YMN tentang kondisi serius yang mengancam jiwanya. Pihak rumah sakit juga mendorong keluarganya untuk melanjutkan perawatan, tetapi keluarganya bersikeras untuk menulis surat jaminan untuk membawanya pulang.
Terkait dengan akun media sosial yang mengunggah informasi palsu yang berdampak buruk pada reputasi rumah sakit, Bapak Trinh Hong Nhut mengatakan bahwa pihaknya telah meminta kepolisian untuk mengusut dan menanganinya secara tegas sesuai ketentuan yang berlaku.
Terkait insiden tersebut, beberapa akun media sosial telah menghapus konten palsu tentang "perampokan ginjal" di rumah sakit dan mengunggah koreksi.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)