Pada usia 93 tahun, Richard Morgan, seorang juara dayung, mengejutkan para ilmuwan dengan memiliki kesehatan seperti orang berusia 30-40 tahun berkat olahraga.
Tn. Morgan, dari Douglas, Co Cork, adalah relawan utama untuk sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology, Desember 2023. Studi tersebut menganalisis olahraga, pola makan, dan gaya hidup Morgan untuk mengetahui bagaimana ia dapat membantu orang hidup lebih lama.
Pak Morgan dilaporkan berolahraga secara teratur dan mengikuti jadwal latihan yang konsisten. Ia mendayung sekitar 30 kilometer per minggu, dengan rata-rata 40 menit per hari. Latihannya merupakan campuran 70 persen latihan ringan, 20 persen latihan berat, dan 10 persen latihan intensitas tinggi.
Ia juga mengangkat beban dua atau tiga kali seminggu, menggunakan dumbel yang dapat disesuaikan, menyelesaikan sekitar dua hingga tiga set gerakan memutar, mengulangi setiap gerakan hingga otot lelah.
Selain berolahraga, pria itu mempertahankan pola makan tinggi protein, konsumsi harian melebihi anjuran sekitar 60 g.
Hasilnya menunjukkan bahwa ia memiliki jantung, otot, dan paru-paru yang sama dengan seseorang yang usianya kurang dari setengah usianya. Meskipun demikian, ia menjalani gaya hidup yang cukup normal, berolahraga secara terbatas hingga usia 70-an.
Kebiasaan berolahraga memang terlambat, tetapi masih dapat mengimbanginya dalam hal kesehatan. Ia kini telah menjadi juara dunia dayung dalam ruangan empat kali. Melalui kasus Morgan, para ilmuwan dapat menjawab pertanyaan tentang dampak olahraga pada tahap kehidupan selanjutnya.
“Untuk lebih memahami proses penuaan, kita perlu mengamati orang lanjut usia yang aktif,” kata Bas Van Hooren, mahasiswa PhD di Universitas Maastricht di Belanda.
Richard Morgan berpartisipasi dalam kompetisi dayung dalam ruangan. Foto: Row2k
Para ilmuwan mengundang Morgan, yang saat itu berusia 92 tahun, ke laboratorium biologi Universitas Limerick untuk mengukur tinggi badan, berat badan, dan ukuran tubuh lainnya, serta menanyakan tentang pola makannya. Mereka juga menguji metabolisme serta fungsi jantung dan paru-parunya. Kemudian, mereka memintanya untuk menjalankan simulasi mesin dayung 2.000 meter, yang memantau jantung, paru-paru, dan otot-ototnya.
Berat badan Pak Morgan adalah 45 kg, dengan sekitar 80% otot dan hanya 15% lemak. Angka ini dianggap ideal, bahkan untuk pria yang jauh lebih muda.
Selama tes, detak jantungnya mencapai puncaknya di angka 153 denyut per menit, jauh di atas detak jantung maksimum yang diharapkan untuk seseorang di atas 90 tahun, yang menunjukkan jantung yang sangat sehat, kata para peneliti. Detak jantung puncaknya juga cepat, yang berarti jantung Morgan mampu dengan cepat mengirimkan oksigen dan energi ke organ-organnya.
Olahraga teratur juga mendatangkan kegembiraan, kebahagiaan, dan makna hidup bagi Tn. Morgan, selain manfaat fisik, menurut tim peneliti.
Dr. Scott Trappe, direktur Laboratorium Kinerja Manusia di Ball State University, menambahkan bahwa kasus Tn. Morgan mengungkap banyak misteri penuaan. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, berapa pun usianya, membantu mengurangi kehilangan otot seiring bertambahnya usia.
Thuc Linh (Menurut Washington Post, Independent )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)