Hadir dalam lokakarya tersebut perwakilan pimpinan departemen, kementerian, cabang, Front Tanah Air Vietnam dan organisasi sosial politik pusat; pimpinan Ikatan Seni Rakyat Vietnam; perwakilan asosiasi seni rakyat setempat... Ini merupakan kesempatan bagi Ikatan untuk merangkum capaian, mengemukakan keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian serta pengumpulan warisan budaya dan seni rakyat suku bangsa Vietnam sejak reunifikasi negara hingga sekarang.
![]() |
Lokakarya tersebut menarik banyak peneliti sejarah, budaya, dan sastra rakyat. |
Berbicara di lokakarya tersebut, Profesor Dr. Le Hong Ly, Ketua Asosiasi Seni Rakyat Vietnam, menekankan: “Periode 1975-2025 merupakan periode perkembangan terbesar Asosiasi Seni Rakyat Vietnam. Asosiasi ini telah mengumpulkan dan merestorasi sekitar 1.500 warisan budaya rakyat (puisi epik, lagu rakyat, festival, pertunjukan, dll.); memberikan penghormatan kepada lebih dari 700 seniman rakyat, khazanah humanis yang masih hidup dari berbagai kelompok etnis; menyelenggarakan atau berkoordinasi dengan daerah dan cabang untuk menyelenggarakan berbagai lokakarya; memberikan nasihat kepada kementerian, cabang, dan daerah dalam mengidentifikasi warisan budaya rakyat untuk melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai budaya nasional...
Khususnya, di antara warisan budaya takbenda yang diakui oleh UNESCO dan 655 warisan budaya takbenda nasional (per 23 Juni 2025), terdapat kontribusi dari anggota Asosiasi Seni Rakyat Vietnam.
![]() |
Profesor, Dr. Le Hong Ly menyampaikan pidato utama di konferensi tersebut. |
Pemaparan dan sharing yang mendalam dari para delegasi dan peneliti yang terlibat langsung dalam sumber kebudayaan nasional pada lokakarya tersebut turut menggugah semangat melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya dan seni rakyat dalam konteks kekinian.
Profesor Madya, Dr. Tran Thi An, dosen senior di Sekolah Ilmu dan Seni Interdisipliner (Universitas Nasional Hanoi), anggota Asosiasi Seni Rakyat (Institut Sastra) berbagi: “Selama 50 tahun terakhir, jika kita mengibaratkan pembangunan negara ini sebagai lukisan warna-warni, maka sastra dan seni adalah sebuah warna. Budaya dan seni rakyat ibarat warna yang berkontribusi pada lukisan warna-warni tersebut. Dalam konteks transformasi digital saat ini, para kolektor, peneliti, dan pengelola budaya dan seni rakyat perlu menerapkan teknologi informasi dan kecerdasan buatan sebagai "perpanjangan" bagi proses restorasi karya seni dan pelestarian warisan budaya.”
![]() |
Pertunjukan seni rakyat oleh seniman dan aktor dalam program tersebut. |
Berita dan foto: HOANG LAM
Sumber: https://www.qdnd.vn/van-hoa/doi-song/buc-tranh-da-sac-cua-van-nghe-dan-gian-viet-nam-50-nam-sau-ngay-dat-nuoc-thong-nhat-882918
Komentar (0)