Menurut seorang reporter VNA di Belgia, para ilmuwan di kota Ghent baru saja mengumumkan sebuah studi yang dapat membuka arah pengobatan yang lebih efektif bagi pasien infeksi darah, yang disebut sebagai "terobosan spektakuler" di bidang medis.
Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap infeksi, yang mengakibatkan kegagalan organ, amputasi, atau bahkan kematian jika tidak segera diobati.
Penemuan baru oleh ilmuwan Belgia ini didasarkan pada penelitian sebelumnya, yang menemukan bahwa pasien dengan sepsis sering kali mengumpulkan asam laktat dalam jumlah besar dan mengalami kesulitan memecahnya.
Para peneliti menemukan bahwa pasien-pasien ini mengalami defisiensi vitamin B1 yang parah di mitokondria mereka, "pusat kekuatan" sel. Mereka berhipotesis: dapatkah suplementasi vitamin B1 memperbaiki sepsis?
Hasil awal menunjukkan bahwa vitamin B1 memang meningkatkan fungsi sel, tetapi efeknya lebih besar bila dikombinasikan dengan glukosa.
Menjelaskan mekanismenya, para ilmuwan mengatakan bahwa glukosa tidak hanya menyediakan energi langsung ke sel tetapi juga mendukung penyerapan dan metabolisme vitamin B1, sehingga meningkatkan kemampuan pemulihan sel yang rusak selama infeksi.
Meskipun ini merupakan hasil yang menjanjikan, para ilmuwan juga menekankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian karena pengujian saat ini hanya dilakukan pada hewan kecil dan belum diterapkan pada manusia.
Namun, langkah maju ini masih dianggap sebagai pencapaian signifikan, yang mencerminkan bakat dan upaya peneliti Belgia dalam menemukan pengobatan yang lebih efektif untuk penyakit berbahaya dan umum di atas.
(TTXVN/Vietnam+)
Source: https://www.vietnamplus.vn/buoc-tien-moi-cua-bi-trong-dieu-tri-nhiem-trung-mau-post1061204.vnp






Komentar (0)