(NLDO) - Kementerian Dalam Negeri telah mengusulkan kebijakan dan tata tertib bagi kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja pada instansi dan organisasi pasca penataan ulang unit administrasi.
Mempertahankan sistem gaji, kebijakan, dan tunjangan jabatan (jika ada) yang berlaku bagi pejabat tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kabupaten/kota, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang ditugaskan di unit administratif tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang baru selama 6 bulan. Setelah masa retensi berakhir, terapkan sistem, kebijakan, dan tunjangan jabatan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Itulah usulan yang tercantum dalam rancangan Resolusi Komite Tetap Majelis Nasional tentang unit administratif. Rancangan Resolusi tersebut baru saja diselesaikan oleh Kementerian Dalam Negeri untuk ditinjau oleh Kementerian Kehakiman .
Usulan Pencadangan Kebijakan Gaji dan Tunjangan bagi Pejabat dalam 6 Bulan pada Saat Pelaksanaan Penataan Unit Administrasi (Foto Ilustrasi)
Sesuai dengan rancangan resolusi tersebut, berdasarkan peraturan Pemerintah , Komite Rakyat di tingkat provinsi harus segera melaksanakan rezim dan kebijakan tentang perampingan penggajian bagi kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja pada badan dan organisasi pasca penataan unit administratif, memastikan subjek dan hak serta kepentingan yang benar dari kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja yang terkena dampak penataan unit administratif.
Pengaturan mengenai jumlah pimpinan, pengurus, kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja pada instansi dan organisasi pasca penataan unit kerja juga diusulkan Kementerian Dalam Negeri dalam rancangan resolusi tersebut.
Secara khusus, Komite Rakyat Daerah bertugas mengatur dan menugaskan kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja pada instansi dan organisasi pasca penataan unit administratif, dengan mempertimbangkan penyederhanaan penataan dan peningkatan mutu kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah setempat.
Jumlah maksimal kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil pada satuan kerja perangkat daerah provinsi yang baru setelah penataan ulang tidak boleh melebihi jumlah seluruh kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang ada pada satuan kerja perangkat daerah provinsi sebelum penataan ulang.
Jumlah maksimum kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil pada unit administrasi tingkat kecamatan yang baru setelah penataan ulang tidak boleh melebihi jumlah total kader dan pegawai negeri sipil yang ada pada unit administrasi tingkat kecamatan sebelum penataan ulang dan jumlah kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil tingkat distrik yang ditempatkan untuk bekerja pada unit administrasi tingkat kecamatan yang baru.
Rancangan resolusi tersebut juga secara tegas menyatakan bahwa jumlah pimpinan dan pengelola lembaga dan organisasi di unit administratif tingkat provinsi yang baru setelah penataan ulang tidak boleh melebihi jumlah total pimpinan dan pengelola yang ada di lembaga dan organisasi di unit administratif tingkat provinsi sebelum penataan ulang. Jumlah pimpinan dan pengelola di lembaga dan organisasi di unit administratif tingkat kecamatan yang baru akan diterapkan sesuai dengan instruksi dari otoritas yang berwenang.
Selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak tanggal berlakunya Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Penataan Satuan Tugas Pemerintahan Daerah Provinsi dan Keputusan Komite Tetap Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Penataan Satuan Tugas Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, jumlah pimpinan, pengurus, kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja pada instansi dan organisasi pada satuan tugas pemerintah pasca penataan pada dasarnya adalah sebagaimana ditentukan.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/can-bo-cong-chuc-co-the-duoc-bao-luu-6-thang-luong-phu-cap-sau-sap-nhap-tinh-xa-196250326121230723.htm
Komentar (0)