
Banyaknya panggilan yang mengatasnamakan bank, polisi, dan perusahaan listrik untuk menipu dan mengambil alih properti, pengguna perlu waspada
Baru-baru ini, pihak berwenang terus-menerus memperingatkan tentang panggilan telepon yang mengatasnamakan bank, polisi, perusahaan listrik... untuk mencuri uang masyarakat. Berikut informasi detail yang perlu Anda ketahui segera untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang terkasih.
Trik "menaikkan limit kartu kredit"
Trik menyamar sebagai karyawan Vietcombank untuk "meningkatkan skor kredit" menjadi salah satu metode penipuan paling populer saat ini.
Pelaku menelepon nasabah dengan kata-kata yang meyakinkan, memberi tahu mereka bahwa "akun Anda bermasalah" atau "batas kartu kredit Anda telah dinaikkan", sehingga menciptakan rasa urgensi yang membuat korban kehilangan kewaspadaan.
Mereka kemudian meminta pendengar untuk memberikan serangkaian informasi keamanan seperti kode OTP, kata sandi Internet Banking, nomor kartu, foto KTP, dan bahkan petunjuk tentang cara memasang aplikasi yang menyamar sebagai bank untuk mengendalikan akun dengan mudah.

Aplikasi bank palsu.
Menurut peringatan dari pihak berwenang, nomor telepon yang umum digunakan dalam penipuan ini antara lain: 0236 688 8766, 0248 886 0469, 02888 865 154, 1900 355 561, dan 02886 895 963. Kurangnya kewaspadaan selama satu menit saja dapat menyebabkan pengguna kehilangan semua uang di akun mereka.
Para ahli menyarankan agar Vietcombank dan bank-bank lain tidak pernah meminta nasabah untuk memberikan OTP, kata sandi, atau memasang aplikasi di luar sistem resmi. Oleh karena itu, setiap orang harus selalu waspada, tidak menerima permintaan dari nomor telepon yang tidak dikenal, dan harus memverifikasi informasi melalui operator telepon resmi sebelum melakukan transaksi apa pun.
Mengancam akan "tertangkap dalam kasus narkoba dan pencucian uang"
Trik menyamar sebagai polisi untuk mengancam tertangkap menjadi salah satu skenario penipuan paling canggih dan berbahaya saat ini.
Pelaku sering menelepon korban, mengaku sebagai penyidik polisi, dengan nada serius, memberi tahu mereka bahwa pendengar terlibat dalam kasus besar seperti "pencucian uang", "perdagangan narkoba", atau "perampasan properti secara curang".
Mereka berulang kali menekankan konsekuensi hukum yang serius, bahkan mengancam akan menuntut dan menangkap jika mereka tidak bekerja sama. Dalam keadaan panik, banyak orang mengikuti permintaan para penipu, mentransfer uang ke rekening "deposit jaminan" atau rekening "biaya investigasi" untuk membuktikan bahwa mereka tidak bersalah.
Yang perlu diperhatikan, kelompok penipu ini kerap kali menggunakan nomor telepon yang familiar dan mudah membingungkan, seperti 0833 109 259 dan 0853 975 728 , sehingga membuat korban percaya bahwa ini adalah panggilan sungguhan.
Pihak kepolisian menegaskan tidak pernah menerima atau meminta transfer uang melalui telepon , sekaligus mengimbau agar masyarakat tidak memberikan data pribadi, tidak melakukan transfer uang atas permintaan dari nomor tidak dikenal, dan wajib segera menghubungi hotline resmi atau mendatangi kantor polisi terdekat apabila menerima panggilan telepon yang mencurigakan.
"Utang tagihan listrik, listrik akan segera diputus"
Trik berpura-pura menjadi pegawai listrik untuk menagih tagihan listrik menjadi "jebakan" baru yang tak sengaja menjerat banyak orang. Penipu sering menelepon dengan nada mendesak, mengatakan "Anda masih punya tagihan listrik, Anda harus segera membayarnya agar tidak terjadi pemadaman listrik", memanfaatkan kecemasan pengguna, terutama rumah tangga dan bisnis.
Saat korban tampak bingung, mereka dengan cepat memerintahkan korban untuk memasang aplikasi pembayaran "palsu" atau mengirim tautan palsu yang memasang malware untuk mengambil alih kendali ponsel, mencuri informasi pribadi dan rekening bank.
Khususnya, subjek sering menggunakan nomor telepon yang familiar untuk membangun kepercayaan seperti 0889 050 231 dan 0917 896 904 .
Pihak berwenang menegaskan bahwa industri listrik tidak pernah meminta pelanggan membayar melalui tautan aneh atau memasang aplikasi di luar sistem resmi.
Masyarakat diimbau untuk sama sekali tidak memberikan informasi sensitif, tidak mengakses tautan yang mencurigakan dan wajib memverifikasi informasi secara langsung melalui hotline layanan pelanggan atau situs web resmi perusahaan listrik sebelum melakukan transaksi apa pun.
Titik-titik umum panggilan penipuan

Harus tahu cara mengenali dan menghindari panggilan penipuan.
Panggilan penipuan semakin canggih dengan banyak kesamaan yang mencolok, sehingga korban mudah terjebak jika tidak waspada. Pertama-tama, mereka sering menggunakan nomor telepon dengan awalan lokal seperti 028… 0236… untuk menciptakan rasa keakraban dan kepercayaan.
Trik lainnya adalah melakukan panggilan iseng, membuat pendengar penasaran menelepon balik ke nomor internasional (+xxx), yang mengakibatkan biaya yang sangat tinggi.
Penjahat dunia maya juga menggunakan teknologi suara buatan (AI) dan teknik deepfake untuk membuat klip suara yang realistis, menipu pendengar agar mengira bahwa mereka sedang berbicara dengan karyawan bank, petugas polisi, atau lembaga pemerintah.
Skenario paling umum yang mereka gunakan adalah memanfaatkan psikologi panik: mengancam korban dengan tuduhan terlibat kasus serius atau akunnya dikunci, memaksa mereka untuk segera mengikuti instruksi guna menghindari "konsekuensi" serius. Kombinasi teknologi modern dan trik psikologis membuat banyak orang kehilangan kewaspadaan, yang berujung pada kerugian finansial yang tidak adil.
Bagaimana cara menghindari agar tidak terjebak?
Untuk menghindari menjadi korban panggilan penipuan yang canggih, para ahli menyarankan agar orang mengikuti beberapa prinsip penting.
Pertama-tama, selalu waspada saat menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal, terutama yang diawali dengan "+" atau "00", karena nomor-nomor ini seringkali merupakan nomor internasional yang berisiko tinggi dikenakan biaya tinggi atau terkait dengan penipuan.
Jangan sekali-kali memberikan informasi sensitif seperti kode OTP, kata sandi bank, nomor kartu atau foto KTP melalui telepon, karena pihak bank, kepolisian atau industri kelistrikan tidak pernah meminta informasi tersebut.
Masyarakat juga harus menghindari mengunduh dan memasang aplikasi dari tautan mencurigakan yang diberikan oleh pelaku. Saat menerima panggilan mencurigakan, segera verifikasi dengan mencari nomor telepon di Google atau menghubungi operator telepon resmi bank atau perusahaan listrik secara langsung untuk memeriksa informasinya.
Selain itu, jika ada panggilan yang menunjukkan tanda-tanda penipuan, masyarakat harus segera memblokir nomor tersebut, melaporkan ke nomor operator jaringan 5656 atau 156, serta memberikan informasi dan rekaman panggilan kepada kepolisian setempat agar dapat segera ditangani.
Dalam konteks kejahatan siber yang semakin canggih, hal terpenting adalah selalu tetap tenang dan tidak terburu-buru melakukan permintaan apa pun melalui telepon tanpa verifikasi yang jelas. Ingat prinsipnya: Tenang - Verifikasi - Jangan mentransfer uang jika tidak yakin.
Pada saat yang sama, jangan lupa untuk berbagi informasi peringatan dengan saudara-saudara, terutama orang tua atau mereka yang kurang terpapar teknologi, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah risiko bersama-sama.
Sumber: https://tuoitre.vn/canh-bao-8-cuoc-goi-khong-nen-nghe-de-mat-tien-oan-20250716104043436.htm






Komentar (0)