1. Ciri-ciri dan Kegunaan Pohon Teh
- 1. Ciri-ciri dan Kegunaan Pohon Teh
- 2. Obat dari pohon teh
- 3. Catatan saat menggunakan pohon teh untuk mengobati penyakit
Pohon teh (nama ilmiahnya Ampelopsis cantoniensis, termasuk famili Anggur) merupakan tanaman merambat (sulur), dengan cabang-cabang silindris tipis, sulur berhadapan dengan daun, terbagi menjadi 2-3 cabang.
Daun majemuk ganda, memiliki 7-12 anak daun tipis dan rapuh, tepi bergerigi rendah, dan 4-5 pasang urat daun lateral; stipula berbentuk sisik, hampir bulat. Mahkota bunga terletak berhadapan dengan daun, dengan 4-5 cabang, dan kuncup bunga berbentuk oval. Buahnya berbentuk oval, berukuran 6 x 5 mm, berisi 3-4 biji.
Cerita rakyat sering menggunakan daun teh rebus sebagai pengganti teh, untuk membantu meningkatkan nafsu makan dan mencegah sakit perut. Dalam pengobatan Timur, teh digunakan sebagai obat untuk meredakan panas dan menghilangkan kelembapan.
Bagian tanaman yang berkhasiat obat: Seluruh tanaman, dapat menggunakan daun beserta sulurnya atau hanya akarnya saja.
Kegunaan pohon teh: Menurut pengobatan Timur, pohon teh memiliki rasa manis dan pahit, khasiat dingin; memengaruhi meridian Jantung dan Limpa; memiliki efek membersihkan panas, mendetoksifikasi, menghilangkan rematik, meredakan masuk angin, mengobati nyeri sendi...
Menurut penelitian medis modern: Rebusan teh memiliki efek mengurangi rasa sakit, membunuh Helicobacter pylori (HP), dan meredakan gastritis. Institut Pengobatan Oriental Vietnam telah menggunakan ekstrak teh kering untuk mengobati tukak lambung dan duodenum, sementara Universitas Farmasi Hanoi telah meneliti dan memproduksi pil untuk mengobati gastritis, dengan hasil yang baik.
Penelitian di Cina menunjukkan bahwa: Teh rambat memiliki efek membunuh halobacteria, staphylococcus dan Bacillus pyocyaneus; telah digunakan untuk mengobati keracunan makanan yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi halobacteria dan penyakit inflamasi seperti pneumonia, arthritis, infeksi saluran kemih... yang disebabkan oleh staphylococcus atau Bacillus pyocyaneus.
2. Obat dari pohon teh

Daun teh segar dalam pengobatan gastritis yang disebabkan oleh bakteri HP
2.1 Pohon teh menyembuhkan radang lambung yang disebabkan oleh bakteri HP (Helicobacter pylori): 20 - 40 gram pohon teh segar (10-20 gram kering, disangrai hingga keemasan), rebus dalam air untuk diminum; minum hangat, sekitar 30 menit sebelum makan, gunakan terus menerus selama 10 - 15 hari; istirahat selama 5-7 hari, lalu lanjutkan dengan pengobatan lain hingga gejala-gejala seperti nyeri perut, rasa terbakar di ulu hati, bersendawa, nyeri ulu hati, gangguan pencernaan... mereda.
2.2 Pengobatan rematik dan nyeri: Tumbuk dan panaskan daun teh segar secukupnya, lalu bungkus dengan kain tipis dan tempelkan langsung pada bagian yang nyeri.
2.3 Pendukung pencegahan dan pengobatan malaria: 60 g teh, 12 g akar rumput, 60 g daun mawar, 12 g daun besar, 12 g perilla, 12 g akar mahoni liar. Rebus herba dengan 400 ml air hingga tersisa sekitar 150 ml, minum selagi obat masih hangat. Obat ini berkhasiat mendukung pencegahan penyakit, sehingga hanya boleh digunakan dengan dosis 1 dosis setiap 3 hari.
2.4 Menyembuhkan masuk angin, sakit tenggorokan: 30 gr teh kering, seduh dengan air untuk diminum sebagai pengganti teh, minum pada siang hari, minum selagi masih hangat.
2.5 Obat untuk keracunan tanaman bakteri: 50 g akar teh segar, 15 g jahe segar; rebus dengan 200 ml air hingga tersisa 100 ml; minum obat selagi masih hangat.
2.6 Dukungan dan pengobatan linu panggul: 50 g akar atau batang teh segar, rebus dalam air untuk diminum, 1 dosis per hari; dicampur dengan daun teh segar yang dihancurkan, dipanaskan dan dioleskan ke area yang sakit.
3. Catatan saat menggunakan pohon teh untuk mengobati penyakit
Pasien dapat merebus atau menyeduh teh untuk diminum sepanjang hari, tetapi harus mengikuti setiap rangkaian pengobatan. Setiap rangkaian pengobatan berlangsung selama 15-30 hari berturut-turut.
Dosis: 30 - 50g teh/hari; maksimal 50 - 60g teh kering per hari, dibagi menjadi 2-3 kali.
- Takaran teh yang direbus/diseduh untuk diminum pada siang hari sebaiknya dibagi menjadi 2 bagian, agar obatnya dapat langsung digunakan dan tidak terlalu lama tertinggal di luar.
- Minum obat selagi hangat lebih baik daripada minum obat dingin. Jika obatnya dingin, bisa dipanaskan kembali.
- Minumlah teh herbal pada hari yang sama saja, jangan ditunda hingga hari berikutnya.
Teh memiliki efek meredakan panas, mendetoksifikasi, dan membunuh bakteri; penggunaan rutin dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam lingkungan internal tubuh dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, jangan mengonsumsi teh terlalu banyak dan konsultasikan dengan dokter jika perlu.
Silakan menonton lebih banyak video :
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/cay-che-day-chua-benh-gi-16925110913293456.htm








Komentar (0)