Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Ayah dan Agustus

Di bulan Agustus, langit seakan diselimuti kain tipis dengan aroma musim gugur yang samar. Semilir angin sejuk pertama musim ini menembus dedaunan, lembut dan samar, menyentuh lubuk hati. Agustus selalu membuatku sedih, bukan karena gerimis atau cuaca yang sejuk, melainkan karena Agustus mengingatkanku pada ayahku—pria yang dengan tenang dan diam-diam melewati tahun-tahun hidupku dengan penuh kasih sayang.

Báo Đồng NaiBáo Đồng Nai25/07/2025

Ayah saya berusia delapan puluh tahun tahun ini. Delapan puluh tahun dengan banyak perubahan di dunia dan hati manusia. Namun dalam ingatan saya, ayah saya selalu tampak seperti prajurit kurus dan tegar di masa lalu, dengan mata yang dalam yang seolah menyimpan banyak pikiran.

Ayah saya menikahi ibu saya, lalu mengemasi ranselnya dan bergabung dengan tentara, meninggalkan istri mudanya sendirian di rumah sederhana. Ibu saya tetap tinggal, memikul seluruh keluarga, merawat kakek-nenek saya, memikul semua tanggung jawab, cinta, tugas, dan kesedihan. Selama sepuluh tahun yang panjang, ibu saya menunggu ayah saya dalam kesepian karena mereka belum memiliki anak, tetapi ia tidak mengeluh, hanya diam menunggu.

Kudengar ibuku bercerita bahwa suatu kali ayahku sedang cuti dan pulang ke rumah dengan wajah kurus kering, tetapi matanya dipenuhi kebahagiaan dan haru ketika tahu ibuku masih menunggunya setelah bertahun-tahun berpisah. Ayahku tak punya hadiah, hanya sebuah boneka kecil yang dibelinya di perjalanan. Ia memberikannya kepada ibuku dan berkata: "Peganglah ini selagi kau tidur untuk meredakan kesedihanmu..." Ibuku tersenyum, air mata menggenang di matanya. Siapa sangka tahun berikutnya, ibuku akan hamil – sebuah hadiah kejutan setelah penantian panjang yang tampaknya sia-sia...

Aku lahir di suatu malam yang hujan. Kecil, lemah, dengan berat badan kurang dari dua kilogram. Bidan menghela napas, dan penduduk desa merasa iba kepadaku. Karena aku begitu kecil, ibuku membungkusku dengan selimut tipis, mendekapku di dadanya, dan menenangkanku dengan lagu pengantar tidur yang penuh kebahagiaan dan harapan. Setiap kali ayahku pulang cuti, ia membawakan sekotak kecil abon babi, sebuah hadiah sederhana namun sangat berharga. Berkat segenggam abon babi itu, aku tumbuh sedikit demi sedikit, di bawah asuhan ibuku dan kasih sayang diam-diam ayahku.

Aku tak punya banyak kenangan tentang ayahku semasa kecil, karena beliau selalu jauh. Tapi aku ingat betul sosok ayahku yang pulang cuti di bawah terik matahari siang, topi lebarnya yang usang, seragam militernya yang berdebu. Setiap kali beliau pulang, di tasnya selalu ada sekotak abon babi kering, beberapa permen, dan tatapan penuh kasih sayang kepadaku dan ibuku.

Kini, ketika ayahku sudah tua, rambutnya memutih, punggungnya bungkuk dimakan usia, aku semakin mencintainya. Hidup yang penuh pengabdian tanpa pernah mengeluh, seorang ayah yang tak banyak bicara penuh kasih, tetapi setiap tindakannya dipenuhi cinta yang mendalam.

Agustus ini, saya duduk di sebelah ayah saya, mendengarkan beliau bercerita tentang kisah-kisah lama. Suaranya pelan dan hangat. Usia telah menutupi tangannya dengan bintik-bintik penuaan. Namun matanya masih cerah, masih dipenuhi kesedihan yang sangat pribadi tentang kehidupan yang penuh pengalaman, cinta, pengorbanan, penantian, dan penantian.

Aku menggenggam tangan ayahku yang renta, hatiku ingin mengatakan banyak hal, tetapi tercekat. Terima kasih, Ayah, karena telah melewati tahun-tahun ini dengan penuh cinta dan tanggung jawab. Terima kasih, Ayah, untuk kotak-kotak abon daging yang harum yang membesarkanku dengan cintamu yang tak terucapkan. Dan terima kasih, August, karena telah membawa ayahku kembali, kembali kepada ibuku, kepada kami, di musim gugur yang lembut tahun itu.

Doan Hang

Sumber: https://baodongnai.com.vn/van-hoa/202507/cha-va-thang-tam-2112740/


Topik: Desa

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini
Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Com lang Vong - rasa musim gugur di Hanoi

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk