Menurut VNA dan Xinhua, berbicara pada Konferensi Konsultasi tentang Hak atas Perawatan Kesehatan Mental di Era Digital, Jaksa Agung Brunei Hajah Nor Hashimah Mohammed Taib mengatakan pada tanggal 3 November bahwa perkembangan pesat teknologi digital , khususnya AI, menimbulkan tantangan baru dalam melindungi kesehatan mental anak-anak.
Para pejabat Brunei mencatat bahwa jangkauan internet di Brunei telah mencapai lebih dari 99%, dan pihak berwenang perlu berkoordinasi secara erat untuk memastikan lingkungan daring yang aman dan sehat bagi generasi muda. Konferensi ini mempertemukan perwakilan Komisi Antarpemerintah ASEAN untuk Hak Asasi Manusia (AICHR), para pembuat kebijakan, psikolog, pakar keamanan digital, dan lembaga penegak hukum dari negara-negara di kawasan tersebut.
Di Thailand, pemerintah telah mendorong integrasi AI dalam pendidikan untuk mengatasi penurunan pembelajaran dan mempersiapkan siswa menghadapi dunia digital yang berubah dengan cepat. Pemerintah Thailand saat ini bekerja sama dengan dua raksasa teknologi, Google dan Microsoft, untuk membangun ekosistem pembelajaran AI yang akan membantu memastikan siswa belajar menggunakan teknologi secara aman, bertanggung jawab, dan kreatif.
Di Indonesia, teknologi AI banyak diterapkan di berbagai bidang, mulai dari produksi industri hingga kesehatan dan pertahanan. Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kewarganegaraan digital agar teknologi AI dapat melayani masyarakat secara aman dan manusiawi.
Sumber: https://nhandan.vn/chau-a-bao-ve-tre-em-trong-ky-nguyen-so-post920378.html






Komentar (0)