Sebuah bangunan lima lantai hancur di Beirut setelah serangan udara Israel pada 24 September (Foto: Reuters).
Media lokal melaporkan bahwa pagi ini, 24 September, Israel melancarkan serangan udara terhadap sebuah gedung berlantai lima di selatan ibu kota Lebanon, Beirut. Gambar-gambar yang diunggah di media Lebanon menunjukkan bahwa serangan tersebut menghancurkan lantai empat dan lima gedung tersebut.
Serangan itu menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 15 orang. Di antara mereka yang tewas adalah Ibrahim Qubaisi, seorang komandan tinggi yang bertanggung jawab atas unit rudal Hizbullah.
Israel belum berkomentar, tetapi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengonfirmasi telah melakukan serangan udara yang ditargetkan di selatan Beirut.
Israel memulai kampanye serangan berskala besar terhadap target-target Hizbullah di Lebanon awal minggu ini.
Gelombang serangan berlanjut hari ini, 24 September. Militer Israel mengumumkan akan "mempercepat operasi ofensif" setelah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Hizbullah di Lebanon.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan Israel selama dua hari terakhir telah menewaskan sedikitnya 558 orang, termasuk 50 anak-anak dan 94 perempuan. Tanggal 23 September menandai hari paling berdarah di Lebanon sejak 2006. Selain itu, lebih dari 1.800 orang lainnya terluka.
Serangan Israel telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di Lebanon selatan.
Masyarakat internasional telah meminta semua pihak untuk menahan diri, menekankan bahwa diplomasi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/the-gioi/chi-huy-cap-cao-hezbollah-thiet-mang-trong-cuoc-khong-kich-cua-israel-20240924205708707.htm
Komentar (0)