Kantor Pemerintah baru saja mengumumkan kesimpulan Wakil Perdana Menteri Tran Luu Quang mengenai peninjauan dokumen dan proyek yang dikembangkan oleh Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2023.
Banyak guru yang merasa khawatir dan kesal mengenai promosi dan pengangkatan gelar profesional.
Terkait dengan rancangan Peraturan Pemerintah yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 115 tentang perekrutan, penggunaan dan manajemen pegawai negeri sipil, Wakil Perdana Menteri pada prinsipnya setuju untuk menghapuskan bentuk ujian untuk menaikkan jabatan profesional pegawai negeri sipil.
Kementerian Dalam Negeri mengkaji dan menerima pendapat dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, melakukan revisi terhadap rancangan peraturan perundang-undangan, memastikan konsistensi pelaksanaan ketentuan tentang pertimbangan kenaikan pangkat bagi pegawai negeri sipil, serta menjamin terpenuhinya hak dan kepentingan pegawai negeri sipil yang bekerja di bidangnya, mencegah timbulnya permasalahan dalam pelaksanaannya, dan menyampaikannya kepada Pemerintah untuk dipertimbangkan dan diputuskan.
Dengan demikian, ketika peraturan ini disahkan, pegawai negeri sipil tidak perlu lagi mengikuti ujian untuk menaikkan jabatan profesionalnya.
Sebelumnya, pada pertemuan Perdana Menteri dengan Asosiasi Jurnalis Vietnam pada pertengahan Juni, Menteri Dalam Negeri Pham Thi Thanh Tra mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri sedang merekomendasikan penghapusan ujian kenaikan pangkat. Dalam waktu dekat, pertimbangan kenaikan pangkat akan dilakukan berdasarkan standar dan ketentuan untuk mengatasi kekurangan dan penghapusan ujian kenaikan pangkat serta pertimbangan kenaikan pangkat, dan sebagai gantinya, gaji akan dibayarkan berdasarkan posisi jabatan.
Menurut Ibu Tra, sistem ini tidak mempertimbangkan promosi dan peningkatan jabatan pegawai negeri sipil di mana pun di dunia. Vietnam juga harus mereformasi mekanisme ini.
Baru-baru ini, hampir 2.500 guru di Hanoi menulis surat yang menyatakan keinginan mereka untuk menghapus ujian kenaikan pangkat. Menurut mereka, kenaikan pangkat merupakan penghargaan, pengakuan, dan dorongan atas prestasi dan kontribusi guru, tetapi pelaksanaannya tidak konsisten antar daerah. Satu provinsi menyelenggarakan ujian, sementara provinsi lain harus menyelenggarakannya.
Banyak guru lain juga memiliki keinginan yang sama untuk menghapus ujian dan mempertimbangkan promosi guru, karena mereka percaya bahwa kriteria terpenting untuk promosi adalah kontribusi terhadap sektor pendidikan. Belum lagi, upaya dan waktu yang dihabiskan guru untuk meninjau dan mengikuti ujian tidaklah sedikit, tetapi sifat ujian tersebut tidak membangun nilai-nilai inti apa pun bagi sektor pendidikan.
Menanggapi kekhawatiran para guru, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan bahwa usulan guru untuk menghapuskan bentuk ujian kenaikan pangkat profesi cukup beralasan. Namun, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan tidak memiliki kewenangan untuk menghapus peraturan tentang ujian kenaikan pangkat profesi bagi guru dan juga tidak memiliki kewenangan untuk meminta daerah menerapkan bentuk pertimbangan kenaikan pangkat yang seragam.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menerima dokumen yang meminta tanggapan dari Kementerian Dalam Negeri terkait penghapusan formulir ujian kenaikan pangkat profesi dalam rancangan Peraturan Menteri yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Peraturan Menteri No. 115/2020/ND-CP. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah memberikan tanggapan tertulis yang menyetujui isi dokumen tersebut.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)