
Menurut statistik dari Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup, provinsi ini saat ini memiliki sekitar 409 spesies satwa liar, termasuk 61 mamalia, 239 burung, 67 reptil, dan 42 amfibi. Kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi seperti Mau Son, Huu Lien, Bac Son, ... merupakan rumah bagi banyak spesies langka dan terancam punah seperti rusa kesturi, beruang madu, macan tutul, musang terbang, dll. Namun, perburuan dan perdagangan satwa liar ilegal masih terjadi, sehingga memerlukan intervensi drastis dari sektor-sektor fungsional dalam menerapkan langkah-langkah untuk melindungi keseimbangan ekosistem hutan.
Bapak Hoang Huu Hung, Kepala Dinas Perlindungan Hutan Provinsi, mengatakan: Dinas mengidentifikasi propaganda, mobilisasi, dan diseminasi undang-undang tentang perlindungan satwa liar sebagai tugas utama yang perlu dilakukan secara berkala. Dinas mengarahkan unit-unit perlindungan hutan untuk berinovasi dalam metode, mengorganisir penandatanganan komitmen untuk melindungi hutan, dan memobilisasi masyarakat untuk segera melaporkan pelanggaran.
Sejak awal tahun 2025, pihak berwenang telah mendeteksi 11 pelanggaran, menangani 14 subjek, mengumpulkan lebih dari 106 juta VND untuk anggaran, menyita 444 orang dan hampir 49 kg hewan liar. |
Pada saat yang sama, para polisi hutan berkoordinasi dengan kepolisian dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan dan patroli hutan; mengatur pengelolaan, serta memantau dan memeriksa secara ketat aktivitas fasilitas penangkaran satwa liar. Sejak awal tahun 2025, pihak berwenang telah mendeteksi 11 pelanggaran, menangani 14 pelaku, mengumpulkan lebih dari 106 juta VND untuk anggaran, menyita 444 individu dan hampir 49 kg satwa liar.
Selain fokus pada penanganan pelanggaran, pihak berwenang juga memperhatikan perubahan kesadaran masyarakat dalam melindungi nilai-nilai hutan lestari. Di komune Huu Lien, yang memiliki lebih dari 6.200 hektar hutan alam dan 63 spesies hewan langka yang tercantum dalam Buku Merah Vietnam, kegiatan propaganda secara rutin dilakukan oleh pemerintah daerah dan lembaga fungsional. Bapak Hoang Minh Tien, Wakil Ketua Komite Rakyat Komune, mengatakan: Dalam beberapa tahun terakhir, komune selalu melakukan propaganda tentang perlindungan hutan dan satwa liar dalam berbagai bentuk. Sejak awal tahun 2025, komune telah menyiarkan lebih dari 140 sesi propaganda melalui pengeras suara dan mengintegrasikan konten perlindungan satwa liar ke dalam kegiatan desa dan organisasi masyarakat. Berkat hal itu, kesadaran masyarakat telah berubah secara signifikan, perburuan dan penangkaran ilegal hampir tidak lagi terjadi.
Di banyak daerah lain, perlindungan hutan yang terkait dengan konservasi satwa langka juga telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Wakil Kepala Departemen Perlindungan Hutan Daerah Chi Lang, Ibu Duong Thi Ut Nham, mengatakan, "Departemen ini membawahi 6 komune dengan wilayah hutan alam yang luas, sehingga secara rutin melakukan sosialisasi tentang perlindungan hutan dan satwa liar dalam pertemuan-pertemuan desa. Pada akhir Agustus 2025, Departemen menggabungkan pembagian bibit dengan sosialisasi langsung tentang larangan berburu, penangkaran ilegal, dan cara melaporkan pelanggaran, sehingga membantu masyarakat mengembangkan mata pencaharian berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran akan konservasi. Saat ini, Departemen mengelola 18 fasilitas penangkaran satwa liar. Sejak awal tahun 2025, Departemen telah melakukan 3 inspeksi, dan semua fasilitas telah mematuhi peraturan dengan ketat."
Selain polisi hutan, kepolisian setempat juga berperan aktif dalam perlindungan satwa liar. Kapten Hoang Duc Dat, Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Thien Long, menyampaikan: Sejak 1 Juli 2025 hingga saat ini, kepolisian wilayah telah berkoordinasi dengan polisi hutan untuk menyelenggarakan lebih dari 20 sesi propaganda di desa-desa dan sekolah-sekolah tentang peraturan perundang-undangan dan dampak buruk perburuan dan konsumsi satwa liar. Dengan demikian, kesadaran masyarakat akan kepatuhan dan tanggung jawab dalam melindungi hutan telah meningkat secara signifikan.
Saat ini, sektor kehutanan provinsi sedang menerapkan Surat Edaran No. 27 tanggal 24 Juni 2025 dari Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup tentang Pengelolaan Spesies Terancam Punah, Berharga, dan Langka serta implementasi Konvensi CITES (Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Flora dan Fauna Liar yang Terancam Punah), yang menciptakan koridor hukum terpadu untuk upaya konservasi. Berkat koordinasi yang sinkron antara instansi dan otoritas di semua tingkatan, upaya perlindungan satwa liar provinsi telah mengalami perubahan yang nyata.
Bapak Hoang Van Tuan, blok Quang Hong, kelurahan Luong Van Tri, berbagi: Keluarga saya baru saja beralih beternak musang. Atas instruksi dari pihak berwenang, saya secara proaktif pergi ke Dinas Perlindungan Hutan setempat untuk mendaftar dan melengkapi dokumen sesuai peraturan. Melakukannya sesuai hukum membantu saya merasa aman dalam mengembangkan ekonomi dan juga memudahkan untuk memperluas skala usaha di masa mendatang.
Menjaga kelestarian hutan bukan hanya tugas konservasi, tetapi juga soal melestarikan kehidupan, menjaga keseimbangan ekologi, dan bergerak menuju pembangunan berkelanjutan. Upaya para penjaga hutan, pemerintah, dan masyarakat Lang Son saat ini merupakan tindakan praktis untuk melestarikan keanekaragaman hayati bagi generasi mendatang.
Sumber: https://baolangson.vn/bao-ve-su-song-noi-rung-xanh-5063856.html






Komentar (0)