Ini adalah pasar yang telah berlangsung pada hari-hari terakhir tahun lunar di banyak daerah pedesaan Vietnam selama ratusan tahun dan telah menjadi "budaya Tet" bagi masyarakat Vietnam.
Pasar pedesaan biasanya hanya buka satu sesi sehari: pasar mai (pasar pagi) atau pasar hom (pasar sore), tetapi selama Tet, karena tingginya permintaan untuk membeli dan menjual, pasar Tet di pedesaan sering kali berlangsung sepanjang hari.
Dari generasi ke generasi, pasar Tet di pedesaan bukan saja merupakan kegiatan ekonomi yang biasa saja, tetapi juga merupakan kegiatan budaya, benang merah tak kasat mata yang menghubungkan desa dengan lingkungan sekitar, ruang dan waktu khusus bagi masyarakat untuk merasakan keharmonisan langit dan bumi, dari segala hal menjelang musim semi.
Oleh karena itu, gambaran pasar Tet pedesaan telah muncul dalam banyak karya puisi, termasuk puisi Pasar Tet karya Doan Van Cu yang dimuat dalam koleksi Penyair Vietnam (karya Hoai Thanh - Hoai Chan, Penerbitan Hoa Tien, 1967). Puisi ini bagaikan lukisan musim semi yang dilukis dengan syair:
Awan putih berangsur-angsur berubah menjadi merah di puncak gunung.
Kabut merah muda dan biru menyelimuti atap jerami
Di jalan bertepi putih di lereng bukit hijau
Orang-orang dari dusun-dusun berbondong-bondong pergi ke pasar Tet.
…
Anak laki-laki berbaju merah berlarian
Beberapa orang tua berjalan dengan tongkat
Dia mengenakan blus merah dan tersenyum diam-diam.
Bayi itu menempelkan kepalanya di celemek ibunya
Dua penduduk desa membawa babi dan berlari ke depan.
Sapi kuning lucu mengejar
…
Seorang guru membungkuk di tempat tidur,
Tangan menggiling batu tinta, mencoret-coret puisi musim semi
Sarjana tua itu berhenti dan mengelus jenggotnya.
Mulut membacakan beberapa baris syair merah
Wanita tua berjualan barang di samping kuil kuno
Air dan waktu untuk mencuci rambut putih
Anak laki-laki pembawa bunga dengan syal coklat di kepalanya
Duduk dan menumpuk tumpukan emas di atas tikar
…
Kini, meskipun kehidupan berjalan agak tergesa-gesa dan modern dengan banyak perubahan yang konstan, menyebabkan banyak ciri khas lama hilang, pasar-pasar Tet di pedesaan masih tetap eksis. Meskipun pasar-pasar tersebut tidak lagi utuh seperti Pasar Tet karya penyair Doan Van Cu, pasar-pasar tersebut masih sarat dengan nilai-nilai budaya dan humanis, layaknya film gerak lambat yang melestarikan keindahan Tet kuno di pedesaan bagi masyarakat Vietnam kontemporer.
Komentar (0)