Komite Rakyat Komune Dien Loi (Distrik Dien Chau) mengatakan bahwa tim inspeksi interdisipliner Distrik Dien Chau menemukan pelanggaran dalam eksploitasi lahan di luar wilayah pertambangan berizin milik Perusahaan Saham Gabungan Peralatan Thien Hoang (Perusahaan Thien Hoang) dan Perusahaan Terbatas Hoang Phuc (Perusahaan Hoang Phuc).

Setelah itu, perwakilan Komite Rakyat Komune Dien Loi, dua perusahaan dan Federasi Geologi Utara Tengah pergi ke lokasi dua tambang untuk menentukan lokasi, mengukur volume dan luas eksploitasi di luar lingkup izin.

Partisipasi Federasi Geologi Utara Tengah disebabkan oleh 2 perusahaan yang telah menyewa ranjau darat.

Setelah melakukan pemeriksaan, Federasi Geologi Utara Tengah dan kedua perusahaan dengan tambang pelanggar yang disebutkan di atas memberikan dokumen dan hasil pengukuran awal, sebagai berikut:

Perusahaan Hoang Phuc mengeksploitasi lahan di luar batas lahan izin tambang seluas 2,19 hektar, dengan volume hampir 106 ribu meter kubik. Perusahaan Thien Hoang awalnya menetapkan bahwa mereka mengeksploitasi lahan di luar batas lahan sewa pertama seluas lebih dari 2 hektar, dengan volume lebih dari 114 ribu meter kubik.

Pada hari yang sama, berbicara kepada wartawan melalui telepon, Bapak Tang Van Luyen, Ketua Komite Rakyat Distrik Dien Chau, mengatakan bahwa data pengukuran kedua tambang tersebut tidak sesuai prosedur. Data tersebut diperoleh karena perusahaan mengundang unit pengukuran itu sendiri, sehingga hasilnya tidak diakui.

"Pengukuran harus dikontrak oleh negara dan unitnya harus dipilih untuk memastikan objektivitas," ujar Bapak Luyen. Ia menambahkan bahwa Komite Rakyat Distrik Dien Chau terus memilih unit pengukuran ulang.

Sebagaimana dilaporkan, pada awal Agustus, tim inspeksi interdisipliner distrik Dien Chau melakukan inspeksi dan menemukan banyak pelanggaran di kedua tambang yang disebutkan di atas. Khususnya, kedua perusahaan tersebut memiliki tambang yang mengeksploitasi di luar batas izin.

Saat ini, data pemeriksaan awal menunjukkan ada 2 perusahaan yang mengeksploitasi lahan melebihi luasan 1 hektare.