Bila seorang penumpang memiliki masalah kesehatan, awak pesawat akan menyelesaikan masalahnya sendiri atau menyiarkan pesan melalui pengeras suara: Apakah ada dokter di pesawat?
Bagi Dr. Sij Hemal, penerbangan pada bulan Desember 2017 merupakan kenangan yang tak terlupakan. Saat itu, Hemal berusia 27 tahun, seorang dokter residen tahun kedua, terbang dari India ke Amerika Serikat melalui empat pemberhentian: New Delhi-Paris-New York-Cleveland.
Dalam penerbangan rute Paris-New York, saat pesawat lepas landas, suara seorang pramugari terdengar melalui pengeras suara: "Apakah ada dokter di pesawat?" Hemal melihat sekeliling. Di sebelahnya duduk Susan Shepherd, seorang dokter anak yang baru pulang dari bekerja untuk organisasi kemanusiaan Médecins Sans Frontières (Dokter Lintas Batas).
Dokter Hemal dan Shepherd berfoto bersama ibu dan bayi yang mereka lahirkan di pesawat. Foto: Klinik Cleveland
Setelah percakapan singkat, Hemal berdiri untuk memeriksa situasi dan Shepherd akan datang membantu jika diperlukan. Ia diantar oleh seorang pramugari ke penumpang yang sedang mengalami kesulitan. Wanita itu berusia 40-an, mengeluh sakit punggung dan perut, dan mengatakan ia sedang hamil.
Pesawat itu terbang di atas Samudra Atlantik, tanpa bandara terdekat untuk pendaratan darurat. "Anda berada di ketinggian hampir 12.000 meter dan dikelilingi warna biru (warna langit, laut)," kenang Hemal. Dua dokter mempersiapkan persalinan di pesawat. Beberapa jam kemudian, penumpang perempuan itu melahirkan dengan bantuan awak pesawat dan dokter Hemal dan Shepherd. Pesawat mendarat di Bandara JFK di New York, dan ibu serta bayinya dipindahkan ke pusat medis terdekat. Hemal segera mengambil bagasinya untuk mengejar penerbangan berikutnya ke Cleveland.
Frasa "Apakah ada dokter di pesawat?" sering digunakan dalam film-film tentang keadaan darurat pesawat. Banyak orang menganggap frasa itu "klise." "Tapi itu benar-benar terjadi," kata Hemal.
Menurut CNN , pramugari dilatih dalam pertolongan pertama untuk menangani keadaan darurat medis. Dalam banyak kasus, kru pesawat menangani situasi tersebut sendiri, tetapi ada juga kasus di mana mereka harus meminta bantuan dari penumpang. Bagi dokter, tiba-tiba beralih dari beristirahat menjadi membantu penumpang yang sedang dalam kesulitan bukanlah situasi yang sulit atau tidak umum. Hemal mengatakan bahwa teman-temannya sering meminta nasihat medis kepadanya di luar rumah sakit, seperti di acara pernikahan, saat bepergian, atau bahkan saat mengemudikan taksi.
Namun, Hemal mengatakan tidak semua tenaga medis bersedia membantu keadaan darurat di luar rumah sakit, terutama di pesawat. "Sejujurnya, banyak orang takut dan gugup, sehingga mereka enggan melakukannya," kata Hemal.
Pesawat adalah ruang tertutup, dan kasusnya pun sangat beragam. Oleh karena itu, tidak semua dokter dapat mendiagnosis penyakit secara akurat jika mereka bukan spesialis. Hemal mengatakan bahwa di dunia, ada hukum yang disebut Orang Samaria yang Baik Hati, yang melindungi dokter dari tuntutan hukum atau klaim kompensasi jika mereka terlibat dalam merawat pasien.
Di Amerika Serikat, Undang-Undang Bantuan Medis Penerbangan (Aviation Medical Assistance Act) diciptakan untuk melindungi dokter dari tanggung jawab hukum ketika mereka membantu dalam keadaan darurat di pesawat. Namun, menurut Hemal, dokter selalu berusaha sebaik mungkin dalam segala situasi.
Dr. Lauren Feld, seorang ahli gastroenterologi dan hepatologi di AS, telah membantu banyak kasus darurat. Ia pernah meminta pendaratan darurat agar seorang penumpang dapat dibawa ke rumah sakit tepat waktu. Feld menggambarkan tindakannya "meminta pilot untuk melakukan pendaratan darurat" sebagai tindakan yang kurang mendapat simpati dari penumpang lainnya karena penerbangan tertunda selama berjam-jam. Namun, ia tetap bertindak demi "kepentingan terbaik pasien".
Sebagai seorang dokter, Feld tidak minum alkohol di pesawat. Ia biasanya sedang tidur atau sibuk dengan anak-anaknya. Ia mengatakan jika seorang tenaga medis telah minum beberapa gelas sebelum menjawab panggilan bantuan medis, mereka harus mempertimbangkan dan membuat keputusan yang tepat untuk membantu.
Anh Minh (Menurut CNN )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)