Timnas U-23 Indonesia Dinilai Kurang Skill dan Persiapan Jelang Piala Asia Tenggara U-23 - Foto: BOLA
Bapak Kesit Budi Handoyo mengomentari bahwa Timnas U-23 Indonesia belum tampil maksimal untuk mengalahkan Vietnam.
Meski menguasai bola hingga 68%, tim U-23 Indonesia belum mampu menciptakan ancaman berarti. Bahkan saat menembus pertahanan Vietnam, para penyerang U-23 Indonesia masih menyia-nyiakan peluang.
Pakar Handoyo mengakui bahwa tim U-23 Indonesia kurang kreatif dalam menyerang. Mereka juga terlalu bergantung pada situasi lemparan ke dalam, yang telah diprediksi oleh tim U-23 Vietnam.
Absennya duo gelandang Tony Firmansyah dan Arkhan Fikri membuat timnas U-23 Indonesia kehilangan keseimbangan. Lini tengah U-23 Indonesia tidak cukup kuat untuk menekan lini tengah Vietnam. Hal ini menyebabkan serangan menjadi terpecah belah.
"Penyerang kunci Jens Raven tidak banyak menguasai bola, menyebabkan serangan sering terhenti sebelum mencapai area penalti U23 Vietnam.
Lawan (U-23 Vietnam) berhasil membendung serangan-serangan U-23 Indonesia dan memutus sirkulasi bola di tengah lapangan,” tegas Bapak Handoyo.
Pakar Handoyo menegaskan: "Timnas U-23 Indonesia memang pantas kalah, mengingat penampilan mereka yang kurang meyakinkan melawan Vietnam, tim yang saya yakini jauh lebih siap. Performa para pemain Indonesia belum menunjukkan perubahan positif sejak hasil imbang melawan Malaysia U-23. Dibandingkan dengan pertandingan melawan Thailand, performa timnas U-23 Indonesia belum menunjukkan peningkatan saat menghadapi Vietnam."
Alasan mengapa timnas U-23 Indonesia belum bisa meningkatkan gaya bermainnya adalah karena skill pemain yang masih kurang dan waktu persiapan yang belum memadai, komentar Bapak Handoyo.
Source: https://tuoitre.vn/chuyen-gia-indonesia-xat-muoi-vao-that-bai-cua-doi-nha-20250731110725793.htm
Komentar (0)