Menurut Direktorat Jenderal Pajak, memasuki tahun 2024, perekonomian diperkirakan masih akan menghadapi banyak kesulitan akibat fluktuasi situasi politik dan ekonomi global, yang akan terus berdampak signifikan terhadap perekonomian domestik. Oleh karena itu, kemungkinan akan ada pelaku usaha yang meninggalkan pasar dan kehilangan kemampuan membayar, yang akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar dalam penegakan utang pajak.
Wakil Direktur Jenderal Departemen Umum Perpajakan Dang Ngoc Minh mengusulkan agar Departemen Pengelolaan Utang dan Penegakan Utang Pajak memberikan perhatian untuk mengarahkan lembaga-lembaga pajak agar fokus pada sejumlah kelompok tugas, termasuk: Menerapkan secara tegas dan sepenuhnya menerapkan langkah-langkah penegakan utang pajak kepada wajib pajak yang menjadi subjek tindakan penegakan.
Memperkuat penyebarluasan dokumen kebijakan hukum kepada wajib pajak serta langkah-langkah penegakan hukum untuk meningkatkan kepatuhan, pembayaran pajak sukarela, dan pencegahan utang pajak.
Mengungkapkan informasi kepada publik tentang wajib pajak yang menunda-nunda pembayaran utang pajak di surat kabar, radio, dan situs web otoritas pajak.
Terus berkoordinasi erat dengan komite Partai setempat, otoritas, kementerian dan cabang terkait seperti: Keamanan Publik, Bank Negara, Pengadilan, Manajemen Pasar, Perencanaan Investasi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup... dalam penagihan tunggakan pajak, terutama penanganan dan penagihan tunggakan yang terkait dengan tanah, biaya hak eksploitasi mineral,...
Fokus pada peninjauan kasus pengabaian alamat bisnis, koordinasi dalam melimpahkan berkas kasus penundaan utang pajak yang disengaja ke kepolisian untuk memberikan sanksi yang tegas terhadap kasus tersebut guna memberikan efek jera bagi wajib pajak.
Para Direktur Jenderal Pajak di lingkungan Provinsi dan Kabupaten/Kota agar memberikan perhatian kepada peningkatan mutu tim pengelola utang pajak, sekaligus mengarahkan unit-unit kerja di lingkungan instansi perpajakan (hukum, deklarasi, inspeksi - pemeriksaan, tata usaha negara, tata usaha negara, dan sebagainya) untuk berkoordinasi secara erat dengan unit pengelola utang pajak guna menjamin terselenggaranya pengelolaan utang pajak dan penegakan hukum utang pajak yang efektif.
Di samping itu, setelah menerima masukan dari departemen pajak, Wakil Direktur Jenderal Dang Ngoc Minh meminta Departemen Pengelolaan Utang dan Penegakan Pajak untuk memimpin pengumpulan dan sintesis rekomendasi, khususnya yang terkait dengan fungsi investigasi, penyitaan aset, dsb., untuk segera diserahkan ke Departemen Umum untuk diserahkan ke Kementerian Keuangan guna terus menyempurnakan mekanisme kebijakan di waktu mendatang.
Terhadap hal-hal yang perlu diubah dan ditambah dalam Undang-Undang Administrasi Perpajakan, perlu dilakukan pengkajian secara menyeluruh untuk mengusulkan perubahan dan penambahan agar sesuai dengan keadaan sebenarnya.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)