Polisi komune diizinkan untuk berpatroli dan mengendalikan jalan-jalan komune dan desa yang berada di bawah kendali mereka. Pelanggaran yang ditangani meliputi: Tidak mengenakan helm; membawa orang melebihi jumlah yang ditentukan; membawa barang besar; menghentikan dan memarkir kendaraan yang melanggar peraturan.
Kementerian Keamanan Publik baru saja mengeluarkan Surat Edaran 73/2024, yang berlaku mulai 1 Januari 2025, yang mengatur patroli, pengendalian, dan penanganan pelanggaran undang-undang tentang ketertiban dan keselamatan lalu lintas jalan (TTATGT) oleh polisi lalu lintas.
Perlu diketahui, dalam surat edaran tersebut di atas memuat beberapa hal yang isinya mengatur tugas satuan-satuan pengamanan masyarakat lainnya, termasuk satuan pengamanan masyarakat di tingkat kecamatan.
Polisi komune akan dapat menangani beberapa pelanggaran lalu lintas mulai 1 Januari 2025.
Dengan demikian, apabila tidak terdapat satuan polisi lalu lintas yang melaksanakan patroli dan pengaturan lalu lintas sesuai rencana, maka tugas tersebut diserahkan kepada kepolisian tingkat kecamatan sesuai dengan rencana yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
Surat Edaran 73/2024 dengan tegas menyatakan bahwa kepolisian tingkat kelurahan hanya diperbolehkan berpatroli dan mengawasi jalan-jalan kelurahan dan desa yang berada di bawah kewenangannya. Apabila menemukan pengendara sepeda motor, skuter, dan kendaraan bermotor yang melakukan tindakan ilegal tertentu yang jika tidak segera dihentikan dapat membahayakan masyarakat, mereka akan ditangani sesuai ketentuan hukum.
Perilaku tersebut meliputi: Tidak memakai helm; Membawa orang melebihi jumlah yang ditentukan; Membawa barang besar atau barang melebihi batas ukuran yang ditentukan; Menghentikan atau memarkir kendaraan secara melanggar peraturan; Berputar-putar, Melintasi jalan, Mengemudi dengan satu roda untuk kendaraan roda dua; Tidak memasang kaca spion di sisi kiri seperti yang ditentukan.
Menggunakan payung; menarik atau mendorong kendaraan atau benda lain; belum cukup umur untuk mengoperasikan kendaraan atau menemukan kendaraan yang secara serius melanggar ketertiban lalu lintas dan keselamatan, keamanan, atau ketertiban sosial.
Saat mendeteksi pelanggaran hukum, polisi komune berhak mencegahnya (foto ilustrasi).
Selama proses penyelesaian dan penanganan pelanggaran di atas, apabila ditemukan pelanggaran lain, kepolisian komune akan menanganinya sesuai kewenangannya. Apabila pelanggaran melebihi batas kewenangan pemberian sanksi, akan dibuatkan catatan pelanggaran administratif dan laporan akan disampaikan kepada instansi yang berwenang untuk memberikan keputusan pemberian sanksi administratif.
Sesuai dengan Surat Edaran 73/2024, kekuatan lain di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas patroli dan pengaturan keselamatan lalu lintas jalan dilengkapi dengan: Klakson, pengeras suara, tongkat lalu lintas, kendaraan, peralatan teknis profesional, senjata tajam, alat pendukung lainnya sesuai ketentuan dan formulir penanganan pelanggaran.
Selama bertugas mengoordinasikan pelaksanaan tugas, satuan-satuan tersebut memperoleh imbalan jasa dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi satuan-satuan yang ikut serta dalam tugas ketertiban dan keselamatan lalu lintas jalan.
[iklan_2]
Sumber: https://www.baogiaothong.vn/cong-an-xa-duoc-xu-ly-vi-pham-giao-thong-ra-sao-tu-ngay-1-1-2025-192241209174737852.htm
Komentar (0)