CEO Coinbase memecat staf yang tidak menggunakan AI. Foto: Los Angeles Times. |
Dalam episode podcast Cheeky Pint pada 21 Agustus, CEO Coinbase Brian Armstrong mengungkapkan bahwa ia secara pribadi meminta para insinyur bursa kripto tersebut untuk menggunakan AI guna membantu pemrograman. Armstrong mengatakan bahwa ia tidak hanya mendorongnya, tetapi juga memberikan konsekuensi yang jelas bagi mereka yang ragu-ragu.
Menurutnya, awalnya, secara internal diperkirakan akan membutuhkan 1-2 kuartal untuk mencapai 50% adopsi perangkat AI. Namun, Armstrong ingin semua programmer di perusahaan segera mulai menerapkan AI dalam pekerjaan mereka.
CEO tersebut mengatakan ia mengunggah pesan di kanal Slack perusahaan yang menyoroti pentingnya AI dalam meningkatkan kinerja. Armstrong meminta para insinyur untuk segera menguasai perangkat AI tersebut dalam waktu seminggu, alih-alih menunggu rencana jangka panjang.
"Jika tidak, saya akan mengadakan pertemuan pada 16 Agustus dengan semua orang yang belum melakukannya dan saya ingin bertemu dengan mereka untuk memahami alasannya," kata Armstrong.
Saat rapat berlangsung, hanya sejumlah kecil karyawan yang hadir. Armstrong mengakui bahwa beberapa karyawan memiliki alasan yang sah, seperti baru saja menyelesaikan perjalanan bisnis. Namun, mereka yang tidak dapat memberikan penjelasan yang meyakinkan dipecat.
Armstrong mengatakan pendekatan yang keras ini bertujuan untuk menyampaikan pesan yang jelas bahwa AI adalah keterampilan yang wajib dimiliki. Coinbase kini menyelenggarakan sesi pelatihan "AI speedrun" bulanan yang dipimpin oleh seorang karyawan yang familiar dengan alat tersebut. Target Armstrong adalah menyelesaikan setengah dari kode perusahaan yang ditulis dengan AI pada akhir kuartal ini.
Situasi di Coinbase mencerminkan tekanan yang terjadi di banyak perusahaan teknologi besar, di mana para pemimpin menuntut karyawannya untuk menggunakan AI guna mempertahankan keunggulan kompetitif. Di Google, CEO Sundar Pichai pernah menekankan dalam rapat perusahaan bahwa para insinyur harus menggunakan AI untuk membuat kode dan meningkatkan kinerja.
Survei Gallup pada bulan Juni menemukan bahwa eksekutif senior lebih sering menggunakan AI daripada karyawan tingkat bawah. Lebih spesifik lagi, 33% dari mereka yang berada di posisi eksekutif mengatakan mereka menggunakan AI beberapa kali seminggu atau lebih, hampir dua kali lipat jumlah karyawan di perusahaan tersebut.
CEO Coinbase juga menegaskan bahwa penggunaan AI tidak berarti menyerahkan semua pekerjaan kepada mesin. "Mungkin Anda bisa melangkah lebih jauh. Anda tidak ingin orang-orang membiarkan AI mengodekan sistem pemrosesan transaksi. Perlu ada pemeriksaan manual dan keterlibatan manusia," ujarnya.
Sumber: https://znews.vn/cong-ty-duoi-nguoi-khong-chiu-dung-ai-post1579159.html






Komentar (0)