 |
Neo Robot tidak mampu mengotomatiskan semuanya seperti yang diiklankan. Foto: WSJ . |
Belakangan ini, media sosial dipenuhi video Neo, robot humanoid yang diiklankan mampu membersihkan, mencuci pakaian, mencuci piring, bahkan mengisi daya baterainya sendiri, dan tinggal di rumah layaknya seorang pelayan. Banyak orang menyebut robot ini sebagai salah satu produk teknologi paling terkenal di tahun 2025. Namun, kenyataan di balik perangkat ini jauh dari apa yang digambarkan dalam video promosinya.
Menurut pengantarnya, Neo memiliki tinggi 1,68 m, berat sekitar 30 kg, dapat beroperasi terus menerus selama 4 jam dan kembali ke dok pengisian daya secara otomatis. Robot ini hampir menggantikan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Produk ini telah dibuka untuk pre-order, dengan harga berlangganan 500 USD /bulan atau 20.000 USD jika Anda ingin memilikinya seumur hidup.
Namun, menurut video langsung oleh reporter teknologi WSJ, Joanna Stern, semua tindakan Neo selama demonstrasi dikendalikan dari jarak jauh oleh seorang teknisi yang mengenakan headset VR di ruangan lain. Artinya, robot tersebut tidak benar-benar melakukan tindakan apa pun dalam video demonstrasi itu sendiri, kecuali beberapa tindakan dasar seperti membuka pintu dan menyimpan gelas kosong.
Dalam video perkenalan resmi 1X, pengembang Neo, hanya 2 adegan yang dicantumkan sebagai operasi otomatis. Sisanya merupakan operasi yang dikendalikan manusia. Hal ini membuat banyak pakar yakin bahwa kesenjangan antara kemampuan produk yang sebenarnya dan janji-janji iklan terlalu besar.
Gagasan robot rumahan bukanlah hal baru. Selama bertahun-tahun, perusahaan teknologi besar seperti Tesla, Boston Dynamics, atau Agility Robotics telah meneliti robot humanoid yang dapat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Namun, membuat robot yang mampu mengenali lingkungan, mengklasifikasikan objek, menentukan lokasi, dan menangani serangkaian situasi kompleks di rumah masih menjadi tantangan yang sulit di bidang AI.
Untuk mencapai otonomi penuh, Neo membutuhkan sistem AI yang mampu memahami ruang, mengenali ribuan jenis objek, dan merespons perubahan lingkungan secara fleksibel, menurut para ahli. Teknologi ini masih dalam tahap penelitian dan membutuhkan data pelatihan dalam jumlah besar.
Fakta bahwa robot harus mengirimkan data video dan audio di rumah kembali ke pengontrol atau sistem pusat meningkatkan risiko privasi dan keamanan informasi. Selain itu, harga 20.000 dolar AS dan produk yang belum selesai membuat banyak orang ragu berapa banyak orang yang bersedia membayar untuk robot yang masih membutuhkan manusia di balik kendalinya.
Sumber: https://znews.vn/cu-lua-robot-giup-viec-tu-dong-post1598432.html
Komentar (0)