Pada sore hari tanggal 14 November, Dr. Huynh Nhu Dong, Kepala Departemen Bedah Saraf di Rumah Sakit Umum Central Highlands, mengatakan bahwa rumah sakit baru saja melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan peluru dari kepala seorang pasien laki-laki berusia 12 tahun.
Menurut Dr. Dong, pasien Đ.GB (12 tahun, tinggal di Kota Ea Kar, Distrik Ea Kar, Dak Lak ) dirawat di Rumah Sakit Umum Central Highlands pukul 6:00 malam pada tanggal 13 November dalam keadaan tertembak di kepala.
Setelah pemeriksaan, dokter mendiagnosis bahwa B. mengalami cedera otak traumatis yang disebabkan oleh senjata api, fraktur tengkorak temporal bilateral, hematoma subdural bilateral, memar otak, dan pendarahan otak, sehingga diperlukan pembedahan segera.
Dokter sedang merawat dan memantau kesehatan B. di rumah sakit.
Setelah lebih dari 3 jam operasi darurat, dokter mengeluarkan peluru berukuran 4 x 4 mm dari kepala B.
Menurut Dr. Dong, B. kini sudah melewati masa kritis dan sedang dipantau secara ketat. Namun, Dr. Dong juga khawatir cedera kepala tersebut dapat menimbulkan dampak lanjutan bagi anak tersebut.
Di rumah sakit, ibu B. mengatakan bahwa pada sore hari tanggal 13 November, B. sedang pulang sekolah dan mengunjungi rumah temannya ketika ia ditembak di kepala. "Saya tidak tahu apa penyebab kejadian itu karena saya sedang fokus merawat putra saya," ungkap ibu B..
Peluru yang dikeluarkan dari kepala B. saat ini disimpan oleh Rumah Sakit Umum Central Highlands untuk keperluan penyelidikan pihak berwenang.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)