Veteran Nepal Hari Budha Magar menjadi orang pertama yang kedua kakinya diamputasi di bawah paha yang mendaki Gunung Everest.
"Dia mendaki Gunung Everest pukul 15.00 pada 19 Mei. Setelah menaklukkan gunung itu, dia turun ke base camp dan akan kembali ke Kathmandu besok, 22 Mei," ujar Him Bista, anggota tim Magar, pada 21 Mei.
Magar, 43 tahun, kehilangan kedua kakinya di bawah paha setelah menginjak alat peledak rakitan pada tahun 2010. Ia sedang berpatroli di Afghanistan bersama Gurkha, etnis minoritas Nepal yang telah bertempur untuk tentara Inggris selama lebih dari 200 tahun.
Hari Budha Magar di Kathmandu pada 3 April. Foto: AFP
Dua orang yang diamputasi yang telah menaklukkan Gunung Everest di bawah lutut adalah Mark Inglis dari Selandia Baru pada tahun 2006 dan Xia Boyu dari Tiongkok pada tahun 2018.
Dengan kaki palsu, Magar mendayung mengelilingi Pulau Wight, pulau terbesar di Inggris, dan mendaki beberapa puncak, termasuk Toubkal di Maroko, Ben Nevis di Skotlandia, dan Mont Blanc di Eropa.
Selama bertahun-tahun, ia dilarang mendaki puncak tertinggi dunia , Gunung Everest, di ketinggian 8.849 meter (29.000 kaki), karena hukum Nepal melarang orang yang diamputasi dan tuna netra mendaki gunung tersebut. Pengadilan Nepal membatalkan hukum tersebut pada tahun 2018 di bawah tekanan dari para pendaki seperti Magar.
"Selama kita bisa menyesuaikan hidup dengan waktu dan keadaan, kita bisa melakukan apa pun yang kita inginkan. Tidak ada batas, langit adalah batasnya," kata Magar bulan lalu dalam perjalanannya menuju puncak Everest.
Nepal adalah rumah bagi delapan dari 10 puncak tertinggi di dunia dan menyambut ratusan pendaki setiap musim semi, ketika suhu sedang dan angin Himalaya tidak terlalu kencang.
Bigyan Koirala, seorang pejabat pariwisata Nepal, mengatakan hampir 450 pendaki telah mendaki Gunung Everest musim pendakian ini. Pihak berwenang telah mengeluarkan izin kepada 478 orang, dengan biaya masing-masing $11.000.
Kebanyakan pendaki membutuhkan pemandu, sehingga lebih dari 900 orang diperkirakan akan mencapai puncak Everest selama musim pendakian, yang berlangsung hingga Juni. Sembilan orang meninggal dunia selama ekspedisi tahun ini.
Hong Hanh (Menurut AFP )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)