(CLO) Pada tanggal 4 Februari, mantan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg ditunjuk sebagai Menteri Keuangan baru Norwegia sebagai bagian dari perombakan kabinet.
Seorang negosiator dan diplomat berpengalaman, Tn. Stoltenberg diharapkan membantu pemerintahan Buruh mendapatkan kembali dukungan publik dalam jajak pendapat menjelang pemilihan parlemen bulan September.
Bapak Stoltenberg adalah seorang politisi veteran dan sangat dihormati. Beliau menjabat sebagai Perdana Menteri Norwegia dari tahun 2000 hingga 2001 dan dari tahun 2005 hingga 2013, dan memimpin NATO selama satu dekade.
"Tim ini siap memimpin Norwegia di masa-masa sulit," ujar Perdana Menteri Jonas Gahr Stoere kepada wartawan di luar Istana Kerajaan setelah kabinet baru bertemu Raja Harald.
"Kami akan membuat kebijakan yang masuk akal bagi kehidupan sehari-hari masyarakat dan menyadari ketidakstabilan dunia yang dihadapi Norwegia, sebuah negara kecil."
Mantan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Foto: X
Partai Buruh tertinggal dalam jajak pendapat menjelang pemilihan bulan September. Namun, Bapak Stoltenberg, yang menikmati dukungan publik yang besar selama masa jabatannya di NATO, dapat membantu meningkatkan prospek Partai Buruh.
Di usia 65 tahun, Bapak Stoltenberg memiliki latar belakang ekonomi dan menjabat sebagai Menteri Keuangan pada tahun 1996-1997. Beliau dipandang sebagai seorang sentris yang pragmatis.
Pada tahun 2022, Tn. Stoltenberg diharapkan menjadi kepala bank sentral Norwegia, tetapi ia tidak mengambil peran tersebut setelah Presiden AS Joe Biden memintanya untuk melanjutkan sebagai kepala NATO.
Sebagai perdana menteri, Bapak Stoltenberg menetapkan "aturan pengeluaran", sebuah aturan yang diberlakukan sendiri yang mewajibkan pemerintah Norwegia untuk membelanjakan tidak lebih dari 4% dari total nilai dana kekayaan negara dalam anggaran nasional. Aturan ini kemudian dikurangi menjadi 3% seiring dengan meningkatnya nilai dana tersebut.
Ngoc Anh (menurut Politico, CNBC)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/cuu-tong-thu-ky-nato-tro-thanh-bo-truong-tai-chinh-na-uy-post332977.html






Komentar (0)