Konferensi tersebut dihadiri oleh Menteri Pertahanan, perwakilan Menteri Pertahanan negara-negara ASEAN dan 8 negara mitra antara lain: Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, dan AS.

Jenderal Phan Van Giang berbicara di konferensi tersebut
FOTO: THU TRANG
Konferensi ini mendengarkan laporan hasil Pertemuan Pejabat Senior Pertahanan ASEAN Plus (ADSOM+); memperbarui situasi kerja sama terkini di ASEAN; bertukar pandangan tentang isu-isu keamanan regional dan dunia, serta menekankan pentingnya kerja sama, dialog, perdamaian , dan stabilitas. Konferensi ini juga mengadopsi pernyataan bersama terkait peringatan 15 tahun pembentukan ADMM+.
Pada konferensi tersebut, Jenderal Phan Van Giang menyampaikan pidato bertema "Melihat kembali perjalanan 15 tahun ADMM+ dan mengarahkan kerja sama untuk masa depan".

Jenderal Phan Van Giang dan delegasi dari negara-negara yang menghadiri ADMM+
FOTO: THU TRANG
Menurut Jenderal Phan Van Giang, dunia sedang berada dalam periode perubahan zaman. Konflik bersenjata, ketegangan di titik-titik rawan, dan tantangan keamanan non-tradisional seperti perubahan iklim, bencana alam, terorisme, kejahatan transnasional, keamanan siber, dan risiko penyalahgunaan kecerdasan buatan merupakan tantangan tanpa batas yang secara langsung memengaruhi kehidupan masyarakat di semua negara. Dalam konteks tersebut, ADMM+ perlu berupaya lebih keras dan bersatu untuk merespons secara lebih efektif berbagai isu yang ada dan tantangan yang muncul.
Menteri Pertahanan Nasional Vietnam mengatakan bahwa negara-negara perlu terus memperkuat kepercayaan strategis, yang merupakan landasan bagi semua kegiatan kerja sama; mempromosikan dialog terbuka, menghormati hukum internasional, kemerdekaan, kedaulatan, dan kepentingan sah satu sama lain.
Selain itu, memperkuat solidaritas antara ASEAN dan mitranya serta mempromosikan peran sentral ASEAN. ASEAN yang bersatu, mandiri, dan proaktif merupakan inti keberhasilan ADMM+.
Berdasarkan kepercayaan dan solidaritas, perlu ditingkatkan kerja sama pertahanan yang substantif, dengan fokus pada bidang-bidang prioritas dan tantangan yang muncul. Perlu terus mempromosikan kelompok-kelompok pakar yang ada secara efektif, sekaligus meneliti kerja sama di bidang-bidang baru seperti keamanan siber, transformasi digital, dan tata kelola kecerdasan buatan di bidang pertahanan militer, dengan memastikan bahwa teknologi-teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab.

Jenderal Phan Van Giang bertemu dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Ahn Gyuback.
FOTO: THU TRANG

Jenderal Phan Van Giang bertemu dengan Menteri Pertahanan Jepang Koizumi Shinjir
FOTO: THU TRANG

Jenderal Phan Van Giang bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Australia dan Menteri Pertahanan Richard Marles.
FOTO: THU TRANG
"Vietnam berjanji untuk terus menjadi anggota yang proaktif, aktif, dan bertanggung jawab, bersama dengan negara-negara ASEAN dan negara-negara mitra, berkontribusi pada kawasan yang damai, stabil, dan berkembang," ujar Jenderal Phan Van Giang dalam pidatonya.
Pada kesempatan menghadiri Konferensi ADMM+ ke-12, Jenderal Phan Van Giang juga mengadakan pertemuan sela dengan Menteri Perang AS Pete Hegseth, Menteri Pertahanan India Shri Rajnath, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, Menteri Pertahanan Korea Selatan Ahn Gyuback, Menteri Pertahanan Jepang Koizumi Shinjiro dan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Oleg Saveliev.
Pada pertemuan tersebut, Jenderal Phan Van Giang dan para pemimpin kementerian pertahanan kedua negara membahas kerja sama pertahanan bilateral.
Sumber: https://thanhnien.vn/dai-tuong-phan-van-giang-gap-bo-truong-quoc-phong-cac-nuoc-han-quoc-nhat-ban-uc-185251101190853111.htm






Komentar (0)