Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Sutradara Prancis keturunan Vietnam kembali dengan "Once Upon a Bridge II": Menghubungkan budaya Vietnam dengan dunia melalui sepak bola

Setelah sukses dengan bagian pertama, sutradara Prancis-Vietnam François Bibonne melanjutkan perjalanannya untuk mengeksplorasi dan menyebarkan budaya Vietnam melalui bagian 2 dari serial dokumenter "Once Upon a Bridge" dengan tema sepak bola.

Bộ Văn hóa, Thể thao và Du lịchBộ Văn hóa, Thể thao và Du lịch02/06/2025

Awalnya, sutradara François Bibonne bermaksud agar bagian kedua menjadi proyek yang sepenuhnya independen dari Bagian I, dengan fokus hanya pada sepak bola dan perkembangan olahraga ini di Vietnam. Namun, selama proses pembuatannya, ia menyadari bahwa ia masih dalam perjalanan untuk mempelajari negara asal neneknya—sebuah tempat dengan semangat dan identitas Vietnam yang kuat. Meskipun tema kali ini adalah sepak bola, "karakter utama" film ini tetaplah semangat Vietnam, yang diekspresikan tidak hanya melalui olahraga tetapi juga melalui musik , lanskap, dan masyarakatnya.

Đạo diễn Pháp gốc Việt trở lại với "Once Upon a Bridge II": Kết nối văn hóa Việt với thế giới từ trái bóng tròn - Ảnh 1.

Pesepakbola Huynh Nhu juga akan menjadi bagian dari bagian kedua Once Upon a Bridge. (Foto: NVCC)

Dengan bagian kedua Once Upon a Bridge, cakupan film diperluas, perjalanan membentang dari Hanoi, Hai Phong, Nam Dinh , hingga daerah-daerah terpencil seperti Binh Lieu (Quang Ninh) dan Pleiku. Dengan struktur film yang seperti sebuah perjalanan, sutradara François Bibonne ingin penonton merasakan bahwa setiap destinasi bukan sekadar ruang, melainkan gerbang untuk menjelajahi kedalaman budaya dan masyarakat Vietnam.

Bibonne terus memasukkan musik tradisional Vietnam ke dalam film dokumenternya. Dengan kecintaannya yang khusus pada melodi monokord dan Quan họ, serta instrumen Barat, François berharap musik akan menjadi jembatan yang menjembatani kesenjangan antara identitas pribadi dan budaya Vietnam. Konduktor Honna Tetsuji (Direktur Orkestra Simfoni Nasional Vietnam) dan seniman Phan Thuy (Ketua Grup Thanh Am Xanh) merupakan inspirasi besar dalam perjalanannya.

Đạo diễn Pháp gốc Việt trở lại với "Once Upon a Bridge II": Kết nối văn hóa Việt với thế giới từ trái bóng tròn - Ảnh 2.

Pada akhir Mei 2025, sutradara François pergi ke Binh Lieu (Quang Ninh) untuk memfilmkan olahraga unik yang dilakukan para perempuan di sana. Baginya, tempat ini telah meninggalkan banyak kesan dan kejutan hingga saat ini. (Foto: NVCC)

Salah satu keunikan Once Upon a Bridge II adalah François tidak berada di balik kamera – ia menjadi seorang tokoh, narator, sekaligus pribadi dalam perjalanan pencarian jati diri. Hal ini menjadikan film ini begitu unik: layaknya sebuah petualangan, di mana setiap penonton dapat menemani, memberi kejutan, dan larut dalam alur cerita sang pendongeng.

Bagi Bibonne, dokumenter lebih dari sekadar fakta kering. Ia mengibaratkan karyanya seperti novel hidup – di mana sutradara tidak memiliki kendali penuh atas alur cerita, melainkan membiarkan karakter, suara, dan suasana membimbingnya. "Saya ingin penonton merasa seperti sedang berpetualang bersama saya sepanjang film, lalu tiba-tiba semuanya menjadi jelas – seperti sebuah pencerahan," ujarnya.

Bahasa, cuaca, anggaran, dan perasaan jauh dari rumah merupakan tantangan besar bagi Bibonne saat membuat Bagian II Once Upon a Bridge. Namun, berkat dukungan dari kekasihnya yang berkebangsaan Vietnam dan keluarganya, ia perlahan menemukan jalannya dan menghubungkan pekerjaan perfilmannya dengan keinginannya untuk mempelajari asal-usulnya.

Đạo diễn Pháp gốc Việt trở lại với "Once Upon a Bridge II": Kết nối văn hóa Việt với thế giới từ trái bóng tròn - Ảnh 3.

Masyarakat Vietnam sangat ramah terhadap sineas independen seperti saya. (Foto: NVCC)

François Bibonne telah mengungkapkan bahwa ia berencana untuk membuat seri ketiga untuk melengkapi trilogi ini. Tema-tema yang diangkat kemungkinan besar akan berkisar pada seni dan mode – aspek kontemporer yang masih memiliki kedalaman budaya.

Dengan Once Upon a Bridge II, François Bibonne tak hanya menceritakan kisah pribadinya, tetapi juga membuka ruang multidimensi – tempat budaya Vietnam diekspresikan secara autentik, puitis, dan dekat dengan penonton internasional. Film ini bukan sekadar film, melainkan sebuah jembatan – yang menghubungkan kenangan, masa kini dan masa depan, antara Vietnam dan dunia.

Saat ini, Once Upon a Bridge II masih dalam tahap pengerjaan dan sutradara François Bibonne berharap film tersebut dapat dirilis untuk penonton pada bulan November tahun ini.

Trailer resmi Once Upon a Bridge in Vietnam II


  • Festival Film Dokumenter Eropa-Vietnam: Kesempatan untuk belajar tentang orang-orang dan kehidupan di setiap negara

  • Studio Digital: Arah Baru Perkembangan Industri Perfilman

  • Mempromosikan sinema dan pariwisata Vietnam di Festival Film Cannes 2025

Sumber: https://bvhttdl.gov.vn/dao-dien-phap-goc-viet-tro-lai-voi-once-upon-a-bridge-ii-ket-noi-van-hoa-viet-voi-the-gioi-tu-trai-bong-tron-20250601131421992.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam kategori yang sama

Menjaga semangat Festival Pertengahan Musim Gugur melalui warna-warna patung
Temukan satu-satunya desa di Vietnam yang masuk dalam 50 desa terindah di dunia
Mengapa lentera bendera merah dengan bintang kuning populer tahun ini?
Vietnam menangkan kompetisi musik Intervision 2025

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk