Pasar lada domestik mencatat sinyal positif karena harga lada terus meningkat tipis dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan catatan, pada 20 Oktober 2024, harga lada di wilayah-wilayah utama mengalami penyesuaian dibandingkan kemarin dan diperdagangkan di kisaran 143.000 - 144.500 VND/kg.
Di Dataran Tinggi Tengah, sentra produksi lada Vietnam, harga lada Dak Lak tercatat 144.500 VND/kg, naik 1.000 VND dibandingkan kemarin. Harga lada Chu Se (Gia Lai) tercatat 143.000 VND/kg, tidak berubah dibandingkan kemarin. Harga lada Dak Nong hari ini tercatat 144.500 VND/kg, naik 1.000 VND/kg dibandingkan kemarin.
Di wilayah Tenggara, harga lada hari ini (20 Oktober 2024) tidak mengalami banyak penyesuaian harga dibandingkan kemarin. Khususnya di Ba Ria - Vung Tau, saat ini berada di angka 143.500 VND/kg, naik 500 VND/kg. Di Binh Phuoc , harga lada hari ini berada di angka 143.000 VND/kg.
Pertumbuhan ini merupakan pertanda positif bagi industri lada Vietnam, karena harga lada secara bertahap pulih setelah bertahun-tahun menurun. Alasan utama pemulihan ini disebabkan oleh banyak faktor, termasuk:
Pertama, permintaan lada dunia terus meningkat. Menurut Asosiasi Lada Internasional (IPC), harga lada hitam Lampung Indonesia mencapai 6.794 dolar AS/ton; harga lada putih Muntok mencapai 9.302 dolar AS/ton. Harga lada hitam ASTA 570 Brasil berada di angka 6.400 dolar AS/ton. Harga lada hitam ASTA Malaysia tetap stabil di angka 8.700 dolar AS/ton; harga lada putih ASTA Malaysia mencapai 11.200 dolar AS/ton. Harga lada hitam Vietnam saat ini diperdagangkan di angka 6.500 dolar AS/ton untuk 500 g/l; 550 g/l di angka 6.800 dolar AS/ton; harga lada putih di angka 9.500 dolar AS/ton. Hal ini menunjukkan bahwa pasar lada dunia sedang dalam tren kenaikan, yang mendorong harga lada domestik.
| Prakiraan harga lada 21 Oktober 2024: Tanda optimis bagi industri lada Vietnam. |
Kedua, permintaan lada dalam negeri juga diperkirakan akan meningkat tajam di masa mendatang, terutama menjelang musim liburan. Lada merupakan bumbu penting dalam hidangan tradisional Vietnam, sehingga permintaan akan meningkat secara signifikan selama masa ini.
Ketiga, perusahaan-perusahaan eksportir lada Vietnam meningkatkan pembelian bahan baku untuk memenuhi permintaan ekspor yang terus meningkat. Hal ini juga menekan harga lada domestik.
Namun, perlu dicatat bahwa harga lada dapat berfluktuasi secara tidak normal karena berbagai faktor. Petani perlu memantau pasar secara ketat dan mengembangkan strategi produksi yang tepat untuk memastikan keuntungan. Selain itu, pengendalian kualitas lada dan penerapan teknologi dalam produksi juga diperlukan untuk meningkatkan nilai produk dan bersaing di pasar.
Dengan sinyal positif saat ini, industri lada Vietnam memiliki peluang untuk pulih dan berkembang secara berkelanjutan. Namun, untuk memastikan keberhasilan, diperlukan koordinasi yang erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan petani.
Beberapa solusi perlu diterapkan untuk meningkatkan efisiensi produksi lada Vietnam: Mendorong transformasi struktur tanaman, dengan fokus pada varietas lada berkualitas tinggi dengan produktivitas yang stabil. Berinvestasi dalam pengembangan sistem infrastruktur yang mendukung produksi dan pengolahan lada. Meningkatkan kapasitas produksi dan pengolahan lada bagi petani. Membangun merek lada Vietnam di pasar internasional.
Dengan solusi yang tepat, industri lada Vietnam memiliki potensi besar untuk menjadi industri ekspor utama, memberikan manfaat ekonomi bagi petani dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan negara secara keseluruhan.
*Informasi hanya untuk referensi.






Komentar (0)