.jpg)
Dewan Pengelolaan Akuakultur (ASC) telah menyetujui perubahan besar yang akan memberi tambak akuakultur lebih banyak waktu untuk memenuhi standar pakannya. Langkah ini diambil setelah adanya keluhan dari industri tentang kesulitan dalam mendapatkan pakan bersertifikat ASC.
Menurut Asosiasi Eksportir dan Produsen Makanan Laut Vietnam (VASEP), standar pakan akan resmi diterapkan oleh Dewan Pengelola Akuakultur (Aquaculture Stewardship Council) mulai tahun 2023, sebagai dasar sertifikasi pabrik pakan akuakultur dan pemasok bahan baku yang memenuhi standar ASC. Pada Februari 2025, ASC memperpanjang batas waktu wajib penggunaan pakan standar dari Januari hingga 31 Oktober 2025.
Namun, baru-baru ini, perwakilan komunikasi ASC, Gaynyr Dickson, mengatakan bahwa ASC telah menyetujui langkah fleksibilitas baru. Dengan demikian, peternakan dapat dikecualikan sekali untuk terus menggunakan pakan tidak bersertifikat setelah 31 Oktober 2025, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Pengecualian ini bukan berarti perpanjangan batas waktu, melainkan mekanisme untuk menangani situasi ketidakpatuhan tertentu, dengan jangka waktu yang jelas.
Peternakan yang mencapai 75% kepatuhan terhadap sumber pakan ASC akan memiliki waktu 18 bulan lagi untuk mencapai kepatuhan penuh. Kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan Minor NC. Peternakan yang kepatuhannya di bawah 75% dan belum menunjukkan upaya untuk mendapatkan pemasok bersertifikat akan menerima Major NC. Namun, pelaku usaha dapat mengajukan pengecualian, dengan bukti kekurangan pasokan bersertifikat di pasar, beserta komitmen dari pemasok mereka untuk mengejar sertifikasi ASC.
Perwakilan komunikasi ASC, Gaynyr Dickson, mengatakan bahwa pasokan pakan bersertifikat masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh industri akuakultur. Penyesuaian ASC ini didasarkan pada tantangan nyata yang dihadapi beberapa spesies dan wilayah geografis dalam memenuhi persyaratan ketat ASC.
Saat ini, terdapat 35 pabrik pakan akuakultur di 14 negara di seluruh dunia yang telah tersertifikasi ASC. Di Vietnam, Grobest dan Skretting adalah dua unit pertama yang meraih sertifikasi ini, yang berkontribusi dalam mendekatkan akuakultur Vietnam dengan pembangunan berkelanjutan dan transparansi di seluruh rantainya.
Vietnam memimpin dunia dalam pengembangan produk makanan laut bersertifikat ASC, terutama dalam dua produk strategis: udang dan patin. Saat ini, seluruh produksi patin bersertifikat ASC di dunia berasal dari Vietnam. Hal ini menunjukkan kualitas dan reputasi produk patin Vietnam di pasar dunia, sekaligus menunjukkan pergeseran industri yang kuat menuju pembangunan hijau dan berkelanjutan.
PV (sintesis)Sumber: https://baohaiphong.vn/dieu-chinh-thoi-han-dap-ung-tieu-chuan-ve-thuc-an-thuy-san-520607.html






Komentar (0)