Jota mencetak gol terpenting dalam karirnya pada bulan April |
Liverpool baru saja merilis film dokumenter "Champions 24-25: The Inside Story" – yang menggambarkan kembali perjalanan mereka menuju gelar Liga Primer Inggris di musim 2024/25. Namun, yang membuat film ini lebih istimewa dan menghantui adalah film ini didedikasikan untuk Diogo Jota, mendiang pemain Portugal, dengan cuplikan dan kata-kata yang belum pernah dirilis sebelumnya.
Wawancara terakhir Jota dengan klub Merseyside tersebut diselingi dengan gambar dan kata-kata dari rekan setimnya, Virgil van Dijk dan Alexis Mac Allister, yang diambil beberapa hari sebelum ia meninggal dalam kecelakaan mobil di Spanyol pada bulan Juli, saat dalam perjalanan kembali ke Inggris bersama saudaranya.
Jota merenungkan pentingnya musim di mana ia berjuang melawan cedera yang tak kunjung sembuh, tetapi tetap berhasil menciptakan momen penentu: gol kemenangan melawan Everton di bulan April. Gol itu tak hanya mendekatkan Liverpool dengan gelar juara, tetapi juga menjadi gol terakhir dalam kariernya.
"Musim itu sangat sulit, tapi saya selalu berjuang. Saya membantu tim hari itu dan saya merasa bangga. Sulit dijelaskan... Itulah mengapa kita mendedikasikan seluruh hidup dan upaya kita untuk momen-momen seperti itu – momen-momen yang menentukan sebuah pertandingan penting. Sebagai seorang striker, tak ada yang lebih baik daripada mencetak gol. Semua itu terbayar lunas ketika kita terus mencari momen-momen itu," kata Jota, matanya berbinar bahagia dan bangga.
Jota meninggal dunia di usia muda. |
Di akhir musim, Jota mengangkat trofi Liga Primer untuk pertama kalinya – sebuah gelar yang dulu ia anggap "tak terbayangkan" saat masih kecil. Setelah Piala Liga dan Piala FA bersama Liverpool, inilah puncak karier mantan penyerang Wolves tersebut. "Waktu kecil, saya hanya ingin bermain di Liga Primer, saya tak pernah berani membayangkan memenangkannya. Dan akhirnya kami berhasil," ujarnya.
Di akhir yang emosional, Jota merenungkan perayaan itu, suaranya merendah: "Foto-foto itu akan dipajang selamanya. Itu adalah pencapaian yang luar biasa bagi seorang pria kecil dari Gondomar – tempat saya tumbuh besar dengan mimpi ini. Itu adalah momen yang akan saya kenang selamanya, karena itu sangat istimewa."
Film ini tidak hanya mengabadikan perjalanan Liverpool menuju puncak, tetapi juga menggambarkan sosok Diogo Jota yang tangguh dan gigih, yang mengabdikan dirinya untuk seragam merah. Bagi para penggemar, film ini bukan sekadar karya olahraga —tetapi juga perpisahan yang mengharukan bagi seorang pejuang yang wafat di puncak kariernya.
Sumber: https://znews.vn/diogo-jota-khoanh-khac-de-doi-truoc-khi-dinh-menh-ap-den-post1576396.html
Komentar (0)