Pada pagi hari tanggal 24 September, banyak tsunami terjadi di wilayah kepulauan di selatan ibu kota Jepang, Tokyo, setelah gempa berkekuatan 5,9 skala Richter di lepas pantai negara ini.
Jepang mencatat gempa berkekuatan 5,9 skala Richter pada pagi hari tanggal 23 September di lepas pantai selatan negara tersebut. (Sumber: Istock) |
Kantor berita AP melaporkan bahwa menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), tsunami setinggi 50 cm terjadi di Pulau Hachijo pukul 08.58 (waktu setempat, atau pukul 06.58 di hari yang sama, waktu Vietnam). Selain itu, gelombang setinggi 10 cm juga tercatat di Pulau Miyake.
Sebelumnya, JMA juga mengeluarkan peringatan tsunami untuk Kepulauan Izu dan Ogasawara (Jepang Selatan), yang menyerukan masyarakat untuk menjauh dari daerah pesisir setelah gempa berkekuatan 5,9 terjadi di lepas pantai pada pagi hari di hari yang sama.
Gempa bumi terjadi pada pukul 8:14 pagi waktu setempat (6:14 pagi waktu Vietnam pada hari yang sama), dengan episentrum terletak di laut dekat Pulau Torishima (Kepulauan Izu) pada kedalaman 10 km.
Dalam peringatan yang dikeluarkan untuk pulau Izu dan Ogasawara, JMA menekankan bahwa gelombang tsunami setinggi 1 meter terbentuk dengan cepat dan dapat menghantam wilayah pesisir pada pagi hari tanggal 24 September.
Saat ini tidak ada laporan korban jiwa dalam gempa bumi ini.
Terletak di sepanjang "Cincin Api Pasifik ", sabuk tektonik gempa bumi paling aktif di dunia, Jepang mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahunnya, sebagian besarnya kecil.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/nhat-ban-dong-dat-manh-59-do-richter-xay-ra-song-than-o-nhieu-noi-287446.html
Komentar (0)