Pada sesi perdagangan 30 Juni, VN-Index terus mencatat kenaikan lebih dari 4,6 poin dan ditutup pada level 1.376 poin, kurang dari 25 poin dari level 1.400. Ini merupakan level tertinggi indeks ini dalam lebih dari 3 tahun.
Dalam konteks ini, banyak investor memilih saham untuk "menabung uang", termasuk menggunakan alat kecerdasan buatan (AI) untuk saran investasi.
Di forum dan grup saham, banyak broker telah berbagi cara menggunakan prompt untuk "bertanya" kepada ChatGPT, Gemini, Grok, dan DeepSeek tentang saham, emas, dan USD. AI ini diminta untuk menganalisis grafik teknikal, menghitung MA, RSI, indikator arus uang besar, dan bahkan memberikan persentase probabilitas untuk setiap skenario harga naik atau turun.
"Haruskah saya membeli saham ini sekarang, atau haruskah saya menunggu dulu? Berapa probabilitas setiap skenario?" - ini adalah pertanyaan yang sangat populer di forum investasi.
Banyak investor menganggap AI sebagai "asisten yang handal" berkat kemampuannya untuk mensintesis dan menganalisis data dengan cepat. Beberapa bahkan membiarkan AI membuat laporan prediksi harga emas dan saham, lalu menggunakannya sebagai dasar investasi.
Menurut banyak ahli, salah satu risiko penggunaan AI adalah kurangnya pemahaman mendalam tentang pasar. Ilustrasi: Chat GPT
Menurut Bapak Tran Anh Giau, Direktur Konsultasi Investasi Kafi Securities Company, AI memiliki keunggulan dalam memproses data bervolume besar, mendeteksi pola pasar, dan membantu mengurangi keputusan berdasarkan emosi. "AI memberikan pandangan data yang objektif, membantu investor mengakses informasi lebih cepat," ujar Bapak Giau.
Namun, ia juga memperingatkan: "AI hanyalah alat, ia tidak dapat menggantikan pengetahuan dan pengalaman. Jika data masukan salah atau hilang, AI akan memberikan hasil yang salah. Selain itu, pasar juga dipengaruhi oleh politik , psikologi massa... yang tidak dapat diprediksi secara akurat oleh AI."
Pakar keuangan Phan Dung Khanh juga sependapat. Menurutnya, AI membantu menghemat banyak waktu, biaya, dan bahkan mensintesis informasi secara lebih luas daripada tim analisis mana pun. "Namun, AI bisa saja salah, bahkan dalam menciptakan data untuk analisis. Investor sebaiknya hanya menganggap AI sebagai sumber referensi, memverifikasinya dengan pengetahuan mereka sendiri, dan tidak mempercayainya sepenuhnya," saran Bapak Khanh.
Chat GPT menganalisis pro dan kontra, merekomendasikan investasi di saham
Banyak pakar berpendapat bahwa investor sebaiknya menggunakan AI sebagai alat bantu, dikombinasikan dengan pengalaman dan kehati-hatian mereka sendiri. Karena investasi selalu mengandung potensi risiko, penting untuk mengevaluasi dengan cermat sebelum berinvestasi.
Pasar sedang booming, tetapi tidak semua orang bisa sukses hanya karena teknologi. Investor perlu waspada dan tidak membiarkan "ilusi AI" memandu semua keputusan mereka.
Sumber: https://nld.com.vn/dung-ai-tu-van-chot-mua-vang-co-phieu-co-bi-ho-196250630152342133.htm
Komentar (0)