
Final Sing!Asia 2025 berlangsung dalam tiga babak sistem gugur. Di babak pertama, Phuong My Chi berpasangan dengan Hoang Linh. Keduanya membawakan lagu Lac t troi , sebuah lagu hit dari Son Tung M-TP, dalam versi dwibahasa Vietnam-Tiongkok.
Phuong My Chi dan DTAP memilih pendekatan baru - me-remix, merancang versi dwibahasa, dan mengeksploitasi nuansa Asia secara mendalam. Lagu ini memiliki lirik berbahasa Mandarin yang ditulis ulang oleh seniman Dao Tu A1J. Hoang Linh membawakan bagian ini dengan suara yang anggun dan magis. Sementara itu, Phuong My Chi menyanyikan lirik berbahasa Vietnam yang manis dan penuh perasaan. Setelah penampilan ini, Phuong My Chi menjadi kontestan terdepan di babak pertama final dan berhak melaju ke babak kedua.

Di babak kedua, Phuong My Chi membawakan lagu Chopsticks – sebuah penampilan yang sangat mencerminkan semangat hubungan regional. Terinspirasi oleh kisah seikat sumpit dalam budaya Vietnam, DTAP dan Phuong My Chi mengembangkan citra tersebut menjadi pesan solidaritas, persahabatan, dan kekuatan hubungan antarnegara Asia.
Pertunjukan ini menggunakan lima bahasa: Vietnam, Mandarin, Thailand, Jepang, dan Inggris sebagai cara untuk mengekspresikan keberagaman dan pertukaran budaya. DTAP dengan cerdik memadukan bunyi sumpit patah di bagian pembuka—sebuah detail yang kaya akan simbolisme—bersama instrumen tradisional seperti monokord, sitar, dan bunyi ketukan sumpit. Berdasarkan materi tradisional, aransemennya memiliki nuansa Disney-pop modern, mudah dinikmati oleh penonton internasional, namun tetap mempertahankan nuansa Asia yang kental.
Dengan penampilan ini, Phuong My Chi berhasil menduduki peringkat ke-3 secara keseluruhan, hanya terpaut 0,8 poin dari kontestan peringkat kedua, Chu Phi Ca. Meskipun tidak mencapai posisi tertinggi, penampilan Phuong My Chi tetap dianggap sebagai salah satu pencapaian artistik yang istimewa, meninggalkan banyak emosi di hati penonton internasional.


Di babak final musim pertama Sing!Asia , Juara diraih oleh Mijuna (Jepang), sementara Chu Phi Ca (Tiongkok) menjadi runner-up. Meskipun hanya meraih juara ketiga, perjalanan Phuong My Chi dan DTAP dalam menyebarkan budaya Vietnam di kompetisi ini tetap meninggalkan banyak kesan tersendiri. Dengan penampilan yang dijiwai musik dan pesan budaya, Phuong My Chi dan DTAP menegaskan identitas Vietnam dalam semangat pertunjukan yang modern, strategis, dan berorientasi integrasi.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/dung-chan-o-top-3-sing-asia-phuong-my-chi-va-dtap-lan-toa-van-hoa-viet-post805720.html
Komentar (0)