Komisaris Perdagangan Uni Eropa (UE) Maros Sefcovic mengatakan pada tanggal 5 November bahwa UE telah membentuk "saluran komunikasi khusus" dengan pemerintah Tiongkok untuk memastikan pasokan bahan tanah jarang yang penting bagi industri blok tersebut.
Berbicara kepada wartawan di Forum Bisnis GCC-EU 2025 di Kuwait, Bapak Sefcovic mengatakan bahwa Uni Eropa dan Tiongkok telah sepakat untuk memprioritaskan pemrosesan aplikasi dari perusahaan-perusahaan Eropa. Melalui saluran komunikasi baru ini, para pejabat dari kedua belah pihak berkoordinasi untuk meninjau dan mempercepat penerbitan izin ekspor untuk bahan tanah jarang.
Sejak kontrol ekspor Tiongkok diberlakukan, perusahaan-perusahaan Eropa telah mengajukan sekitar 2.000 aplikasi kepada otoritas Tiongkok, dan lebih dari setengahnya telah disetujui, ujar Sefcovic. Uni Eropa terus mendesak Tiongkok untuk memproses kasus-kasus yang tersisa lebih cepat, ujarnya. Di saat yang sama, Uni Eropa juga berupaya mendiversifikasi pasokannya dengan mengembangkan sumber-sumber baru di Eropa, termasuk produksi tanah jarang dan magnet di Estonia.
Komisi Eropa (EC) mengatakan minggu ini bahwa pejabat UE dan Tiongkok telah membahas penerbitan lisensi bersama untuk memfasilitasi ekspor tanah jarang, serupa dengan yang dikatakan AS telah diterimanya dari Tiongkok.
Langkah ini diambil setelah Tiongkok memberlakukan kontrol ekspor logam tanah jarang awal tahun ini, yang menimbulkan kekhawatiran di Eropa tentang gangguan produksi kendaraan listrik, turbin angin, dan teknologi lain yang bergantung pada magnet permanen. Serangkaian perjanjian lanjutan dengan Eropa dan AS telah membantu mengatasi kekurangan pasokan, sementara Uni Eropa, AS, dan negara-negara lain berlomba membangun rantai pasokan logam tanah jarang alternatif ke Tiongkok.
Sumber: https://vtv.vn/eu-trung-quoc-thiet-lap-kenh-lien-lac-dac-biet-nham-dam-bao-nguon-cung-dat-hiem-100251106153648795.htm






Komentar (0)