FIFA 'membingungkan' sepak bola Asia Tenggara: Kasus naturalisasi ilegal Malaysia belum selesai, kini giliran Indonesia yang mengeluh

Penggemar Indonesia didiskriminasi?

Sementara Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) masih menangani kasus Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait naturalisasi pemain yang kontroversial, "masalah" lain datang dari kawasan Asia Tenggara. Menurut media regional, PSSI telah mengirimkan berkas pengaduan beserta dokumen, bukti, dan video untuk meminta FIFA dan AFC turun tangan, guna mengklarifikasi insiden suporter Indonesia yang dihalangi di gerbang stadion saat pertandingan melawan Arab Saudi pada 9 Oktober.

Menurut pihak Indonesia, banyak suporter yang menunjukkan tiket sah tetapi tidak diizinkan masuk stadion, yang menyebabkan kekacauan dan kemarahan besar. PSSI menekankan bahwa ini bukan hanya masalah keamanan pertandingan, tetapi juga tentang rasa hormat dan keadilan bagi suporter, terutama saat Indonesia bermain tandang. Dalam pertandingan melawan Arab Saudi, wakil Asia Tenggara itu kalah 2-3.

FIFA ‘buốt óc’ với bóng đá Đông Nam Á: Chưa xong vụ Malaysia nhập tịch lậu, đến lượt Indonesia khiếu nại- Ảnh 1. — Suporter Indonesia di Stadion Raja Abdullah

FIFA ‘buốt óc’ với bóng đá Đông Nam Á: Chưa xong vụ Malaysia nhập tịch lậu, đến lượt Indonesia khiếu nại- Ảnh 2. — PSSI meyakini sejumlah suporter Indonesia tidak diperbolehkan memasuki stadion meski memiliki tiket yang sah.

Sedangkan bagi Indonesia, negara kepulauan ini masih memiliki peluang tipis untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Tim asuhan Pelatih Patrick Kluivert harus memenangkan pertandingan pada 12 Oktober melawan Irak untuk menjaga asa lolos tetap hidup.

FIFA selesaikan dua masalah sepak bola Asia Tenggara secara bersamaan

FIFA ‘buốt óc’ với bóng đá Đông Nam Á: Chưa xong vụ Malaysia nhập tịch lậu, đến lượt Indonesia khiếu nại- Ảnh 3. — Setelah kalah dari tim tuan rumah, peluang tim Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia kini sangat tipis.

Sepak bola Indonesia adalah contoh utama keberhasilan kebijakan naturalisasi. Mereka adalah satu-satunya perwakilan Asia Tenggara yang mencapai babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dalam turnamen yang diikuti 48 tim di AS, Kanada, dan Meksiko.

Pers Malaysia juga menilai bahwa kesuksesan luar biasa Indonesia belakangan ini, terutama kemajuan tim di turnamen kontinental dan mempertahankan performa apik di kualifikasi Piala Dunia, sebagian telah menciptakan "efek kompetitif" yang memaksa Malaysia untuk mempercepat strategi naturalisasi pemainnya. Namun, "ketergesa-gesaan" inilah yang secara tidak langsung menyebabkan skandal naturalisasi yang mengguncang sepak bola Asia beberapa hari ini.

Pejabat Malaysia minta FAM bicara, penggemar 'malu dengan skandal yang mengejutkan'

Hingga pagi hari tanggal 11 Oktober, belum ada tanda-tanda FAM mengajukan banding ke FIFA terkait kasus 7 pemain naturalisasi ilegal yang tengah menggemparkan publik.

FIFA ‘buốt óc’ với bóng đá Đông Nam Á: Chưa xong vụ Malaysia nhập tịch lậu, đến lượt Indonesia khiếu nại- Ảnh 4. — Sepakbola Malaysia menghadapi krisis besar karena skandal naturalisasi.

Namun, menurut kantor berita Bernama, seorang pejabat senior FAM mengatakan bahwa rencana banding tersebut—jika dilanjutkan—akan berfokus pada pembuktian legalitas kewarganegaraan para pemain. Di saat yang sama, FAM diharapkan untuk mengklarifikasi proses pengajuan ke Departemen Registrasi Nasional Malaysia, untuk memastikan bahwa proses naturalisasi telah sesuai dengan hukum nasional.

New Straits Times turut mengutip informasi tersebut, yang menyebutkan bahwa FAM tengah menyiapkan dokumen dan bukti tambahan guna membantu proses penjelasan dengan FIFA, dalam upaya melindungi citra dan kepentingan sepak bola Malaysia di tengah badai kritik.

Source: https://thanhnien.vn/fifa-buot-oc-voi-bong-da-dong-nam-a-chua-xong-vu-malaysia-nhap-tich-lau-den-luot-indonesia-khieu-nai-185251011114935705.htm