Pada tanggal 15 Agustus, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengeluarkan pesan pada kesempatan Hari Internasional Menentang Uji Coba Nuklir (29 Agustus), yang menyerukan negara-negara di seluruh dunia untuk melarang uji coba nuklir secara permanen.
| Ribuan uji coba nuklir selama 80 tahun terakhir telah meninggalkan 'warisan kehancuran' yang membuat banyak wilayah tak layak huni. (Sumber: KREMLL) |
Menurut Sekretaris Jenderal PBB, selama hampir delapan dekade terakhir, lebih dari 2.000 uji coba nuklir telah dilakukan di lebih dari 60 lokasi di seluruh dunia, meninggalkan “warisan kehancuran” yang telah membuat banyak wilayah tidak dapat dihuni dan menyebabkan banyak konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan manusia.
Bapak Guterres memperingatkan bahwa seruan baru-baru ini untuk dimulainya kembali uji coba nuklir menunjukkan bahwa pelajaran buruk dari masa lalu “diabaikan atau dilupakan.”
Ia menyatakan: "Pada kesempatan Hari Internasional Menentang Uji Coba Nuklir, dunia harus bersuara bersama untuk mengakhiri aktivitas ini selamanya."
Di samping itu, ia juga menghimbau negara-negara untuk meratifikasi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) agar dokumen ini dapat segera berlaku, seraya menekankan bahwa ini adalah satu-satunya perjanjian yang melarang semua kegiatan uji coba nuklir dan merupakan alat keamanan yang penting dan dapat diverifikasi untuk masalah ini.
CTBT adalah perjanjian multilateral yang melarang semua uji coba nuklir, baik untuk tujuan damai maupun militer. Perjanjian ini diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1996 dan telah ditandatangani oleh 187 negara, tetapi belum berlaku.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tong-thu-ky-lhq-gan-80-nam-hon-2000-vu-thu-hat-nhan-tai-60-dia-diem-va-mot-di-san-huy-diet-282825.html






Komentar (0)