Pasar kopi domestik dan global sama-sama mengalami penurunan tajam.
Harga kopi pada tanggal 16 Desember mencatat penurunan tajam di semua sektor. Di wilayah Dataran Tinggi Tengah, harga pembelian turun di bawah 100.000 VND/kg, level terendah dalam 5 bulan terakhir. Perkembangan negatif juga diamati di bursa internasional untuk kopi Robusta dan Arabica.
Harga kopi di Dataran Tinggi Tengah telah turun di bawah level kunci.
Di provinsi-provinsi Dataran Tinggi Tengah, harga biji kopi hijau curah hari ini secara seragam turun sebesar 1.900 hingga 2.200 VND/kg dibandingkan sesi sebelumnya. Harga pembelian umum saat ini berkisar antara 96.700 hingga 97.500 VND/kg.
Daftar harga terperinci di beberapa lokasi utama:
| Provinsi/Kota | Lokal | Harga (VND/kg) | Pengurangan (VND/kg) |
|---|---|---|---|
| Lam Dong | Di Linh, Bao Loc, Lam Ha | 96.700 | -2.000 |
| Boeing Nong | 97.500 | -2.000 | |
| Dak Lak | Cu M'gar | 97.300 | -1.900 |
| Ea H'leo, Buon Ho | 97.200 | -1.900 | |
| Gia Lai | Chu Prong | 96.800 | -2.200 |
| Pleiku, La Grai | 96.700 | -2.200 |

Tekanan dari pasar global
Di pasar internasional, harga kopi juga menghadapi tekanan jual yang kuat. Di bursa London, harga berjangka kopi Robusta untuk pengiriman Januari 2026 turun sebesar $80/ton, setara dengan 1,93%, menjadi $4.042/ton. Kontrak Maret 2026 juga turun sebesar $76/ton (1,89%), ditutup pada $3.923/ton.
Demikian pula, di bursa New York, harga kopi Arabika untuk pengiriman Desember 2025 turun sebesar 9,5 sen AS/pon, setara dengan 2,38%, menjadi 387,7 sen AS/pon. Kontrak Maret 2026 turun sebesar 9 sen AS/pon (2,43%), menjadi 360,3 sen AS/pon.
Penyebab dan prospek pasar
Menurut para analis, harga Robusta turun ke level terendah empat bulan karena Vietnam, produsen Robusta terbesar di dunia, memasuki musim panen puncak setelah periode gangguan akibat cuaca buruk. Sebuah laporan dari Sucden Financial menunjukkan bahwa zona dukungan teknis pasar berada di $3.900-$3.950 per ton, dan jika level ini ditembus, harga dapat terkoreksi lebih lanjut.

Untuk kopi Arabika, harga turun ke level terendah dalam tiga minggu karena prospek panen yang positif di Brasil. Menurut Somar Meteorologia, negara bagian Minas Gerais, wilayah penghasil kopi Arabika terbesar di Brasil, mencatat curah hujan 155% di atas rata-rata multi-tahun pada minggu yang berakhir pada 12 Desember, menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman kopi.
Selain itu, data dari ICE Futures Europe menunjukkan bahwa para spekulator telah mengurangi posisi beli bersih mereka pada kopi Robusta, yang mencerminkan meningkatnya kehati-hatian di pasar.
Sumber: https://baodanang.vn/gia-ca-phe-lao-doc-ve-muc-thap-nhat-trong-5-thang-3315097.html






Komentar (0)