Harga minyak berada di level terendah dalam dua minggu karena kekhawatiran kelebihan pasokan

Harga minyak anjlok lebih dari 1% pada 5 November, ditutup pada level terendah dalam dua minggu di tengah kekhawatiran akan kelebihan pasokan global. Namun, data yang menunjukkan permintaan bahan bakar yang kuat di Amerika Serikat membantu membatasi penurunan tersebut.

Sebuah kilang minyak di Provinsi Wasit, Irak. Foto: THX/TTXVN

Pada akhir sesi ini, harga minyak mentah Brent Laut Utara untuk pengiriman turun 92 sen AS atau setara dengan 1,43% menjadi 63,52 USD/barel, sementara harga minyak mentah light sweet AS WTI turun 96 sen AS atau setara dengan 1,59% menjadi 59,60 USD/barel.

Harga minyak turun setelah data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah negara itu naik minggu lalu.

"Pemulihan impor dan perlambatan aktivitas kilang akibat pemeliharaan terjadwal telah menyebabkan peningkatan persediaan minyak mentah AS," kata Matt Smith, analis minyak Amerika di platform analitik data Kpler.

Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), cadangan minyak mentah AS meningkat 5,2 juta barel pekan lalu, menjadi 421,2 juta barel—jauh lebih tinggi dari perkiraan peningkatan 603.000 barel oleh para analis. Namun, sinyal yang menunjukkan permintaan bensin di AS yang lebih tinggi dari perkiraan membantu harga minyak tidak turun terlalu banyak. Cadangan bensin AS pekan lalu turun 4,7 juta barel, menjadi 206 juta barel, sementara para analis hanya memperkirakan penurunan 1,1 juta barel.

Rencana anggaran baru yang diumumkan oleh Perdana Menteri Kanada Mark Carney pada 4 November juga menimbulkan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan, yang mengindikasikan bahwa negara tersebut dapat menghapus batasan emisi untuk industri minyak dan gas. Berdasarkan rencana ini, Kanada dapat meninggalkan strategi kontroversialnya terkait emisi minyak dan gas dan memompa lebih banyak minyak ke pasar.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, sepakat akhir pekan lalu untuk meningkatkan produksi sebesar 137.000 barel per hari pada bulan Desember 2025, sementara menangguhkan rencana untuk meningkatkan produksi pada kuartal pertama tahun 2026.

Di Kazakhstan, produksi minyak mentah (tidak termasuk kondensat) turun 10% bulan lalu menjadi 1,69 juta barel per hari, tetapi tetap di atas kuota OPEC+. Sementara itu, pelabuhan Laut Hitam Rusia, Tuapse, telah menangguhkan ekspor bahan bakar dan kilangnya telah menghentikan pemrosesan setelah serangan pesawat nirawak pada 3 November.

Source: https://baotintuc.vn/thi-truong-tien-te/gia-dau-thap-nhat-trong-hai-tuan-do-lo-ngai-du-cung-20251106074712356.htm