Sebelumnya, sekitar pukul 19.30 tanggal 16 September, Kepolisian Distrik An Hai menerima laporan dari Ibu VTBL bahwa putranya, NVMT (lahir tahun 2007), diduga diancam dan ditipu oleh orang jahat sebesar 200 juta VND. Pihak keluarga meminta NVMT untuk mentransfer 200 juta VND guna melunasi utang taruhan sepak bolanya.
Menurut laporan, pukul 16.30, NVMT meninggalkan rumah untuk bersekolah. Namun, pukul 18.25, Ibu L. menerima pesan teks dari putranya yang mengatakan bahwa ia diminta membayar utang, sehingga keluarga tersebut terpaksa mentransfer uang ke rekening pribadinya. Ketika keluarga tersebut mendesaknya untuk pulang, NVMT menolak, dengan alasan bahwa ia baru berani pulang setelah utangnya lunas.
Setelah memastikan adanya indikasi penculikan dan pemerasan daring dalam kasus tersebut, Kepolisian Distrik An Hai segera berkoordinasi dengan Departemen Kepolisian Kriminal, Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Teknologi Tinggi Kepolisian Kota Da Nang , serta Kepolisian Distrik Hoi An Tay untuk melakukan penyelidikan.
Pada pukul 11 malam di hari yang sama, polisi menemukan NVMT sendirian di sebuah rumah di distrik Hoi An Tay dalam keadaan panik.
Dalam perkelahian tersebut, NVMT mengaku bahwa orang asing menghubunginya melalui media sosial, menyamar sebagai polisi, mengancamnya tentang keterlibatannya dalam "kasus pencucian uang", dan memintanya meninggalkan rumah untuk menyewa kamar untuk "bekerja". Setelah itu, tersangka memaksanya menelepon dan mengirim pesan singkat kepada keluarganya untuk meminta transfer sebesar 200 juta VND agar "dijamin".
Polisi segera menghentikan dan menyelamatkan NVMT, dan terus berkoordinasi dengan unit fungsional untuk menyelidiki subjek terkait.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/giai-cuu-thieu-nien-bi-bat-coc-online-tong-tien-200-trieu-dong-post813359.html






Komentar (0)