ANTD.VN - Departemen Umum Bea Cukai memerlukan fokus pada pengelolaan dan pemantauan depot minyak bumi melalui perangkat lunak manajemen; sistem peralatan pengukur level tangki otomatis dan sistem kamera.
Dalam dokumen terbaru yang dikirimkan ke Departemen Bea Cukai Provinsi dan Kota, Departemen Umum Bea Cukai meminta unit-unit untuk secara ketat menerapkan prosedur bea cukai untuk minyak bumi yang diimpor dan diekspor sesuai dengan peraturan.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menetapkan bahwa hanya pedagang minyak bumi utama dan pedagang jasa minyak bumi yang diperbolehkan menyimpan minyak bumi impor, ekspor, dan impor sementara untuk diekspor kembali pada gudang penyimpanan minyak bumi yang telah dinyatakan layak untuk dilakukan pemeriksaan dan pengawasan oleh instansi kepabeanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Terkait dengan pengelolaan dan pengawasan BBM yang dibawa masuk, disimpan, dan dikeluarkan dari Gudang Berikat melalui perangkat lunak pengelolaan barang impor dan ekspor, peralatan pengukur ketinggian tangki otomatis, dan sistem pengawasan kamera, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberikan tugas khusus kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Provinsi dan Daerah Tingkat I untuk mengarahkan Kantor Wilayah Bea dan Cukai yang mengelola Gudang Berikat terkait agar mematuhi ketentuan yang berlaku.
Dalam hal perangkat lunak pengelolaan barang impor-ekspor tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan, wajib melaporkan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk dilakukan pencabutan/penangguhan Keputusan Penetapan Gudang Minyak Bumi yang Layak Diperiksa dan Diawasi oleh Bea dan Cukai sesuai ketentuan yang berlaku.
Apabila terdapat perbedaan jumlah, maka berpedoman pada ketentuan Pasal 4, Pasal 4 Surat Edaran No. 69/2016/TT-BTC.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mewajibkan penataan dan pengawasan ketat terhadap depo BBM. |
Untuk alat ukur level tangki otomatis, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meminta bawahannya untuk melakukan pengecekan konektivitas secara berkala atau mendadak agar dapat memantau secara real time proses pemompaan barang dari sarana pengangkut ke gudang atau sebaliknya.
Dalam hal alat ukur ketinggian tangki otomatis tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan, maka wajib melaporkan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk dilakukan pencabutan/penangguhan Keputusan Penetapan Depo BBM yang Layak Diperiksa dan Diawasi oleh Bea dan Cukai sesuai ketentuan yang berlaku.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga melakukan peninjauan terhadap sistem kamera yang terpasang di Depo Minyak dan Gas milik pedagang minyak utama dan pedagang jasa minyak dan gas, guna memastikan kelengkapan persyaratan konektivitas daring dengan Bea Cukai, sehingga Bea Cukai dapat melakukan pengawasan secara berkala terhadap area gerbang, pintu, tangki, dan dermaga di Depo Minyak dan Gas; serta dapat mengekspor gambar kendaraan pengangkut minyak dan gas dari Depo dan Gas dan menyimpannya dalam sistem kamera sesuai batas waktu yang ditentukan.
Jika terjadi perubahan alamat, nama atau kata sandi untuk mengakses sistem kamera di depo bensin, segera beri tahu perubahan tersebut secara tertulis dan kirimkan ke Departemen Umum Bea Cukai.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mewajibkan dilakukannya inspeksi berkala atau inspeksi dadakan terhadap sistem kamera terkait konektivitasnya agar dapat melakukan pemantauan daring melalui jaringan, kemampuan menyajikan data citra yang tersimpan, dan kemampuan melakukan pengamatan di area gerbang, pintu, tangki, dan dermaga guna menjamin adanya pemantauan, pengawasan, atau inspeksi, serta pembandingan dengan informasi nama kendaraan, plat nomor kendaraan/nomor registrasi kendaraan, dan nomor IMO yang mengangkut bensin dan oli keluar masuk gudang sesuai dengan pernyataan pedagang dan permintaan instansi bea cukai.
Dalam hal sistem pengawasan kamera tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan, wajib melaporkan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk dilakukan pencabutan/penangguhan Keputusan Penetapan Depo BBM yang Layak Diperiksa dan Diawasi oleh Bea dan Cukai sesuai ketentuan yang berlaku.
Secara aktif berkoordinasi dan bertukar informasi dengan satuan tugas fungsional (Kepolisian, Otoritas Pajak, Pengelola Pasar...) tentang bisnis, tipu daya, dan barang yang berindikasi penyelundupan, penipuan perdagangan, penggelapan pajak, dan penipuan pajak.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)