Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengutuk keras tindakan AS menggunakan hak vetonya dalam pemungutan suara Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencegah Palestina menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
| AS memveto keanggotaan Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa - Ilustrasi foto. (Sumber: AFP) |
Pernyataan tertanggal 19 April tersebut menyatakan bahwa sikap ini "telah mengisolasi pemerintah AS dan pemerintah Israel dari komunitas internasional yang selalu mendukung hak-hak sah rakyat Palestina." Hamas mengecam keras sikap AS yang mendukung Israel dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk terus menekan AS agar mendukung hak-hak sah rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut menegaskan kembali bahwa rakyat Palestina akan terus berjuang dan melawan hingga terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat . Pernyataan tersebut juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang telah mendukung perjuangan rakyat Palestina dan memilih Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pada sore hari tanggal 18 April, waktu setempat, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan suara atas rancangan resolusi tentang status penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang diajukan oleh Aljazair. Karena keberatan dari Amerika Serikat, anggota tetap Dewan Keamanan, rancangan resolusi tersebut diveto dengan satu suara. Dalam pemungutan suara ini, terdapat 12 suara mendukung, 2 abstain dari Inggris dan Swiss, dan 1 suara menentang Amerika Serikat.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)