| Masalah terbesar Pelatih Hansi Flick di musim 2025/26 adalah cedera. | 
Musim pertama Hansi Flick di Barcelona menjadi sumber harapan. Tim yang muda dan energik, memainkan sepak bola modern dan menyerang yang membangkitkan semangat para penggemar. Namun, setahun kemudian, segalanya berubah menjadi buruk. Barcelona sedang terpuruk, dan Flick, mantan juara Liga Champions bersama Bayern, kini menjadi sosok yang tabah di pinggir lapangan.
Dengan tiga kekalahan dalam lima pertandingan terakhir dan tertinggal lima poin dari Real Madrid di La Liga, Barca berada dalam ketidakpastian. Krisis mereka bukan karena keraguan taktis, melainkan karena faktor manusia: cedera.
Sejak awal musim, tim Catalan ini telah mengalami 38 cedera, dengan 11 pemain absen. Pedri, satu-satunya pemain yang selalu menjadi starter di semua pertandingan, juga akan absen di babak selanjutnya setelah menerima kartu merah di El Clasico.
Flick belum pernah memainkan dua pertandingan berturut-turut dengan susunan pemain inti yang sama. Ia telah menggunakan 8 bek, 4 pasang bek tengah, dan 13 trio penyerang berbeda hanya dalam 13 pertandingan.
Di lini pertahanan, Ter Stegen dan Joan Garcia sama-sama cedera, sementara Christensen dan Balde absen cukup lama. Eric Garcia harus bergantian mengisi banyak posisi. Lini tengah kehilangan Gavi, sementara di lini depan, Robert Lewandowski, Dani Olmo, Lamine Yamal, Raphinha, Ferran, Fermin Lopez, dan Dro semuanya cedera. Bahkan, Flick harus mencoba Rashford dan talenta muda Toni Fernandez sebagai penyerang tengah.
Tidak ada tim yang mampu mengimbangi susunan pemain baru setiap minggu. Namun, pukulan terbesar bagi Flick adalah Raphinha.
Dengan pemain Brasil itu di lapangan, Barca menang 7 kali, seri 1 kali, dan tetap tak terkalahkan di La Liga dan Liga Champions. Mereka mencetak 21 gol, kebobolan 5 kali, sementara Raphinha menyumbang 3 gol dan 2 assist. Tanpanya, Barca menang 3 kali, kalah 3 kali, mencetak 13 gol, dan kebobolan 11 kali. Sebuah tim yang benar-benar berbeda, terpecah belah, tak bernyawa, dan rapuh.
| Lamine Yamal belum kembali ke performa puncaknya. | 
Namun masalahnya bukan hanya cedera. Tahun kedua Flick diwarnai oleh faktor-faktor di luar lapangan. Pertandingan kembali ke Camp Nou ditunda hingga akhir November, membuat Barca harus bermain tandang. Tim telah kehilangan energi dari tribun penonton yang telah membantu mereka melewati begitu banyak masa sulit.
Fermin Lopez dan Casado masih belum jelas masa depan mereka selama bursa transfer musim panas, yang menyebabkan ketidakpastian di ruang ganti. Kepergian Íñigo Martínez mengacaukan struktur pertahanan yang telah dibangun Flick, dan tur pramusim, yang diwarnai kontroversi akibat jadwal komersial, membuat pelatih asal Jerman itu frustrasi. Ia tidak menyukai perjalanan seperti itu, dan musim panas justru memperlebar jarak antara dirinya dan dewan direksi.
Kini, kegaduhan seputar Yamal, bintang Barcelona yang paling dinantikan, mulai menimbulkan kegaduhan di balik layar. Semua ini menciptakan gambaran yang suram. Flick bergelut dengan cedera, tekanan, dan hal-hal yang tak dapat ia kendalikan.
Dari sosok arsitek ketertiban, Hansi Flick kini tampak seperti seseorang yang berusaha menjaga kapal tetap mengapung. Barcelona masih memiliki potensi, masih memiliki talenta muda, tetapi mereka membutuhkan stabilitas, sesuatu yang belum ditemukan Flick setelah 13 pertandingan musim ini. Dan dengan apa yang terjadi, perjalanannya di Camp Nou menjadi tanjakan terjal dalam karier kepelatihannya.
Sumber: https://znews.vn/hansi-flick-doi-mat-con-bao-tai-barca-post1598561.html


![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)


![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)


































































Komentar (0)