Belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial sebuah akun yang mengaku sebagai pelajar Da Nang yang mengeluhkan biaya perkemahan yang harus dibayar sebesar 5 juta VND, serta mengeluhkan terlalu banyaknya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tersebut yang membuat siswanya cepat lelah.

Tulisan tersebut berbunyi: "Pertama, serikat sekolah menyelenggarakan terlalu banyak program, yang membuang banyak waktu dan tenaga bagi kami para siswa. Hal ini membuat hiburan menjadi mahal dan melelahkan. Untuk setiap program, kami harus menyewa seorang koreografer seharga 6 hingga 8 juta, dan ada koreografer yang menangani hampir 10 kelas. Saya penasaran apakah dewan serikat sekolah bersikap netral terhadap para koreografer?!

Sekarang waktunya berkemah. Ada banyak pertunjukan wajib (yang semuanya membutuhkan koreografer), yang menjadikan perkemahan lebih seperti masa penyiksaan, alih-alih waktu untuk bersantai dan bersenang-senang setelah berjam-jam belajar yang menegangkan. Setiap siswa membayar lebih dari 5 juta untuk semua biaya, terlalu mahal untuk satu perkemahan.

z6425384949769_924a4a5b35d4ce58dc894a0cf7a34bc4.jpg
Postingan yang dibagikan tersebut menarik perhatian publik. Foto: Tangkapan Layar

Informasi ini telah menarik perhatian publik. Beberapa orang berpendapat bahwa, jika postingan tersebut benar, biaya kamp sebesar 5 juta VND/anak terlalu tinggi.

Postingan tersebut menyingkat nama sekolah menjadi “PCT”, menyebabkan banyak orang percaya bahwa ini adalah Sekolah Menengah Atas Phan Chau Trinh (Distrik Hai Chau, Kota Da Nang).

Pada tanggal 20 Maret, berbicara dengan reporter VietNamNet, Tn. Nguyen Quang Hung, Kepala Sekolah Menengah Atas Phan Chau Trinh, mengonfirmasi bahwa informasi ini tidak benar, sekolah tidak mengarahkan pengumpulan dana kamp sebesar 5 juta VND seperti yang diposting.

Menurut Bapak Hung, tahun ini, kelas 11 akan menyelenggarakan perkemahan tradisional, sementara kelas 10 dan 12 akan tetap belajar seperti biasa. Sebelum menyelenggarakan perkemahan, pihak sekolah berencana untuk menugaskan wali kelas masing-masing kelas untuk berkoordinasi dengan orang tua guna memastikan keamanan, penghematan, dan menghindari pemborosan, tetapi tidak akan ada pungutan biaya. Semua biaya seperti makan untuk anak-anak di perkemahan akan disepakati oleh wali kelas masing-masing kelas dan orang tua.

"Setelah menerima informasi tersebut, Dewan Direksi melakukan pengecekan kepada wali kelas masing-masing untuk mengetahui situasi sebenarnya dan menemukan bahwa hal tersebut tidak terjadi," ujar Bapak Hung.

phan chau trinh 17048694629481959706402.jpg
SMA Phan Chau Trinh. Foto: GX

Terkait informasi bahwa pihak sekolah terlalu banyak menggelar acara dan mengenakan biaya mahal untuk koreografer, Bapak Hung mengatakan bahwa selama ini pihak sekolah hanya menggelar kegiatan-kegiatan yang memang diperlukan saja seperti perayaan tanggal 20 November dan 26 Maret dengan tujuan agar para siswa lebih banyak pengalaman dan mengasah kemampuannya.

"Untuk kegiatan seni, sekolah tidak mewajibkan koreografi; yang penting adalah bagaimana siswa beraksi. Semua kegiatan seni diselenggarakan langsung di sekolah, tanpa melibatkan pihak luar," tambah Bapak Hung.