" Federasi Sepak Bola Indonesia mengumumkan pemecatan saya pukul 09.40 pagi dan kemudian mereka mengumumkan identitas pengganti saya pada siang hari. Keputusan ini sangat tidak masuk akal, tetapi saya menerimanya ," kata pelatih Shin Tae-yong kepada media Indonesia.
Pada 6 Januari, Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) memecat pelatih Shin Tae-yong hanya sehari setelah Piala AFF 2024 berakhir. Alasannya diduga karena kegagalan tim Indonesia di kejuaraan Asia Tenggara. Padahal, PSSI-lah yang memutuskan untuk menggunakan pemain muda untuk tim nasional. Pada akhirnya, Indonesia kalah 2 kali, imbang 1 kali, menang 1 kali, dan tersingkir dari babak penyisihan grup.
Pelatih Shin Tae-yong menerima akhir yang pahit.
Namun, pengumuman pemecatan pelatih kepala dan kemudian pengumuman pengganti Patrik Kluivert dalam waktu hampir 3 jam hampir tidak dapat dianggap sebagai tindakan profesional PSSI. Sejak dipecat, pelatih Shin Tae-yong belum kembali ke negaranya tetapi tetap tinggal untuk menyelesaikan pemutusan kontrak. Masalahnya terletak pada gaji yang diterima pelatih Korea tersebut. Setiap tahun, Tuan Shin memiliki penghasilan sebesar 1,5 juta dolar AS.
Pelatih Shin Tae-yong disebut-sebut tidak kenal kompromi dan ingin merebut kembali semua yang menjadi haknya. Tentu saja, para penggemar perlu bersimpati dengan mantan pemain ini. Ia tidak pantas dipecat padahal kontraknya baru diperpanjang lebih dari 3 tahun.
"Saya telah bekerja keras selama lima tahun terakhir di Indonesia. Saya berhak bangga telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi sepak bola Indonesia. Saya punya kebanggaan tersendiri. Saya belum kembali ke Korea. Semuanya terkait dengan kompensasi setelah kontrak ," ujar Pak Shin terus terang.
Jumlah uang yang diberikan Indonesia kepada pelatih Shin Tae-yong diperkirakan sekitar 3,6 juta dolar AS. Sementara itu, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) hanya perlu membayar pelatih Kim Sang-sik sekitar 360 ribu dolar AS per tahun. Dengan demikian, Tuan Shin menerima kompensasi 10 kali lipat dari gaji tahunan Tuan Kim.
Di Korea, pelatih Shin Tae-yong dan pelatih Kim Sang-sik keduanya merupakan tokoh terkenal. Tuan Shin pernah memimpin tim nasional Korea, sementara pelatih Kim juga pernah memimpin tim sepak bola ternama Jeonbuk Hyundai Motors. Keduanya pernah menjadi rekan satu tim di tim nasional bertahun-tahun yang lalu.
Namun, pelatih Shin Tae-yong belum banyak meraih gelar di Asia Tenggara. Ketika ia memiliki tim yang bagus, ahli strategi ini dipecat tanpa ampun.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/hlv-shin-tae-yong-to-ldbd-indonesia-thieu-chuyen-nghiep-ar920878.html
Komentar (0)