Menurut Pusat Nasional untuk Prakiraan Hidro-Meteorologi, pada pagi hari tanggal 5 November, badai Kalmaegi bergerak cepat dengan kecepatan 20 km/jam, dengan kemungkinan mencapai daratan pada malam hari tanggal 6 November dan pagi hari tanggal 7 November. Badai No. 13 akan berdampak langsung pada wilayah dari selatan Quang Tri hingga Dak Lak , dengan fokus dampak dari provinsi Quang Ngai hingga Dak Lak, dengan angin kencang berkekuatan 14 (kemungkinan meningkat hingga 17), gelombang setinggi 4-5,5 m, dan hujan yang sangat lebat.
Menanggapi perkembangan badai No. 13, Bapak Mai Tuan Dat, Wakil Direktur Jenderal BSR , sekaligus Kepala Badan Komando Pencegahan Bencana Alam dan Pencarian dan Penyelamatan Perusahaan, mengatakan bahwa seluruh sistem operasi dan unit fungsional BSR telah diaktifkan pada tingkat kesiagaan tertinggi. Bapak Dat juga meminta semua departemen untuk "tidak subjektif, tidak pasif dan terkejut", seraya menekankan prinsip yang mendasarinya adalah memastikan keselamatan mutlak bagi manusia, Pabrik, dan lingkungan.

Pada saat yang sama, Wakil Direktur Jenderal BSR, Mai Tuan Dat, juga memberikan instruksi terperinci kepada setiap departemen, seperti memeriksa dan memperkuat semua pekerjaan dan peralatan di luar ruangan; meninjau sistem kelistrikan, drainase, dan pompa cadangan; memastikan kendaraan penyelamat dan material tahan badai selalu siap digunakan. Bapak Dat juga meminta Departemen Keselamatan dan Lingkungan untuk terus memperbarui perkembangan cuaca dan segera melaporkan kepada Dewan Direksi agar memiliki rencana penanganan yang tepat dalam segala situasi.
Pada awal November, ketika informasi awal mengenai badai No. 13 diterima, BSR secara proaktif mengaktifkan rencana pencegahan banjir dan badai (PCLB), menyelenggarakan rapat darurat dengan departemen-departemen fungsional untuk meninjau seluruh sistem keselamatan, peralatan, dan infrastruktur Pabrik. Secara khusus, serangkaian langkah khusus diterapkan untuk memastikan keselamatan Kilang Minyak Dung Quat, seperti penguatan, pembongkaran perancah, pengikatan benda-benda terbang, dan memastikan keselamatan kerja. Bersamaan dengan itu, inspeksi juga dilakukan untuk menurunkan ketinggian tangki minyak, mencegah risiko tumpahan minyak ke lingkungan.
BSR juga menambahkan pompa berkapasitas tinggi untuk memastikan pengendalian air di tempat pengeringan lumpur dan sistem drainase. Bersamaan dengan itu, BSR juga mengatur pembersihan dan penguatan struktur sementara, memeriksa drainase atap, menguras dasar tangki, dan memastikan tidak terjadi banjir; memeriksa sumber daya cadangan, menyiapkan makanan, dan siap membantu warga jika diminta.
BSR juga secara proaktif berkoordinasi dengan unit-unit di wilayah pelabuhan Dung Quat untuk berbagi informasi, memantau kondisi cuaca, dan menyebarkan rencana penyelamatan, memastikan respons cepat saat keadaan darurat terjadi.

Ketua BSR, Bui Ngoc Duong, mengatakan bahwa dampak Badai No. 13 sangat kuat, sehingga BSR perlu mengambil langkah-langkah penanganan yang tepat. Ketua BSR meminta agar departemen-departemen fungsional bersiap sebelum badai melanda, agar tidak lalai atau subjektif. Khususnya, fokus pada penyelenggaraan inspeksi dan peninjauan semua pekerjaan, rumah, sistem kelistrikan, dll., untuk memastikan keselamatan. Di saat yang sama, departemen-departemen fungsional perlu memiliki koordinasi dan dukungan yang lancar antar departemen dan unit terkait untuk merespons situasi bencana alam secara efektif. Khususnya, penelitian, inspeksi, dan koordinasi antar departemen untuk menghindari situasi tanktop (melebihi batas penyimpanan) saat cuaca badai.
Pada saat yang sama, perencanaan, rangkuman, dan pembelajaran perlu dilakukan setelah setiap badai dan bencana alam untuk mendapatkan pengalaman dan persiapan yang lebih baik menghadapi situasi selanjutnya. Khususnya, keselamatan pekerja dan kegiatan produksi serta bisnis pabrik perlu dipastikan semaksimal mungkin selama badai; memantau, memeriksa, dan menangani masalah teknis terkait kapasitas dan operasional seluruh sistem pabrik. Selain itu, Ketua Dewan Direksi BSR juga menginstruksikan departemen-departemen untuk mempersiapkan dan siaga dalam menyediakan akomodasi dan tempat penampungan yang aman bagi warga setempat saat Badai No. 13 melanda. Selain itu, penyediaan makanan dan perbekalan juga diperlukan untuk membantu warga tetap stabil sementara selama badai. Khususnya, memastikan keselamatan mutlak bagi pekerja perusahaan dan warga setempat di wilayah sekitar.
Kita harus benar-benar memahami bahwa kita tidak akan menunggu hingga badai datang untuk mengatasinya. Kita juga perlu secara proaktif mewaspadai situasi yang dapat memengaruhi pabrik dari luar. Selain itu, kita perlu menyiapkan tempat untuk menampung warga sekitar yang terdampak agar memiliki tempat berlindung. Pada saat yang sama, kita harus secara proaktif menyiapkan sistem daya cadangan, generator, dll. untuk memastikan sistem di pabrik tetap berjalan. Pada saat yang sama, kita harus siap menghubungi aparat fungsional Provinsi Quang Ngai dan Komune Van Tuong untuk segera melaporkan dan menginformasikan tanggapan terhadap Badai No. 13. Selain itu, tim operasional pabrik dan departemen terkait harus siap siaga di lokasi untuk segera merespons masalah jika terjadi insiden teknis akibat bencana alam,” tegas Ketua Dewan Direksi Bui Ngoc Duong.
BSR
Sumber: https://bsr.com.vn/web/bsr/-/bsr-chu-dong-ung-pho-bao-so-13-dam-bao-an-toan-nmld-dung-quat-va-ho-tro-nguoi-dan-dia-phuong-tranh-tru






Komentar (0)