Menurut laman SMM Sport Thailand, sepulangnya U-22 dari Kamboja, FAT beserta para pemain dan staf pelatih U-22 Thailand mengadakan pertemuan pada sore hari tanggal 18 Mei. Selain memberikan semangat kepada para pemain, pertemuan tersebut juga membahas isu-isu seputar konflik antara U-22 Thailand dan U-22 Indonesia, yang menciptakan pertandingan final paling berkesan dalam sejarah SEA Games.
U.22 Thailand telah kembali ke rumah.
Ketua delegasi U.22 Thailand (kanan) mengundurkan diri pada sore hari tanggal 18 Mei.
Pelatih Issara Sritaro akan terus dipercaya
Dalam pertemuan tersebut, Bapak Somyot Pumpanmuang, Ketua FAT, terus menekankan pentingnya pelatih Issara Sritaro dan mengatakan bahwa pelatih tersebut akan tetap memegang peran sebagai pelatih kepala U-23 Thailand di tahap-tahap mendatang. Dengan U-23 Thailand yang akan segera memasuki kualifikasi U-23 Asia 2024—di mana U-23 Thailand terpilih sebagai salah satu dari 11 negara tuan rumah—FAT meyakini bahwa pengalaman pelatih Issara Sritaro sangat penting bagi para pemain. Di saat yang sama, atas nama FAT, Bapak Somyot Pumpanmuang juga menyampaikan permohonan maafnya kepada para penggemar Thailand.
"Kami mohon maaf kepada para penggemar sepak bola atas insiden ini. Kekacauan di final sungguh memalukan. Mengenai masa depan Issara Sritaro sebagai pelatih U-23, kami akan terus mendukungnya seperti sebelumnya," ujarnya.
Bapak Somyot Pumpanmuang mengingatkan para pemain U.22 Thailand
Presiden FAT juga tak lupa mengingatkan para pemain muda Thailand atas perilaku tidak sportif mereka di pertandingan sebelumnya. Ia mengatakan bahwa para pemain muda seharusnya lebih tenang dan tidak emosional, sehingga situasi menjadi seperti ini.
"Saya harus meminta maaf kepada para penggemar sepak bola, meminta maaf kepada rakyat Thailand. Saya telah memerintahkan seluruh tim untuk mengendalikan emosi dan menjaga sikap. Sungguh, hal-hal seperti itu tidak seharusnya terjadi dalam pertandingan sepak bola," tambah ketua FAT tersebut.
Sejumlah besar pers Thailand juga muncul.
Isu pertarungan kedua tim masih menjadi topik hangat.
Suasana pada sore hari tanggal 18 Mei cukup menegangkan.
Dalam pertemuan tersebut, Bapak Somyot Pumpanmuang juga menyebutkan bahwa bek tengah Jonathan Khemdee mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari tim nasional Thailand setelah pertandingan SEA Games ke-32. Ia mengatakan bahwa FAT akan menghormati keputusan pribadi Khemdee dan tidak akan menghalanginya untuk pensiun dari tim nasional. Namun, FAT juga akan senang menerima jasa pemain kelahiran Denmark ini.
Bapak Somyot Pumpanmuang berbagi tentang Khemdee: “Jonathan Khemdee hanya ingin menyemangati seluruh tim. Namun, jika Jonathan benar-benar tidak bermain untuk tim nasional, itu haknya, FAT akan selalu menghormati pilihan ini. Itu keputusannya. Namun, jika itu terjadi dan di masa depan ia ingin bermain untuk Thailand, FAT akan tetap senang.”
Keputusan Khemdee akan dihormati.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)