![]() |
| Rumah kuno keluarga Tn. Nguyen Khac Nghien hampir utuh hingga hari ini. |
Menyentuh masa lalu
Rumah kuno keluarga Bapak Nguyen Khac Nghien, yang berusia 78 tahun, di dusun Doan Ket 3, merupakan bukti nyata cinta dan rasa hormat terhadap masa lalu. Rumah keluarga Bapak Nghien dibangun pada tahun 1939 dengan gaya tiga balok yang saling tumpang tindih – sebuah struktur arsitektur kayu tradisional yang khas, seluruhnya dibuat dengan tangan dari kayu ulin, batu, dan kayu xoan. Ini adalah salah satu rumah tertua di desa Phuong Do yang masih ada hingga saat ini.
Saat melangkah melewati gerbang lengkung berarsitektur Utara kuno, kami merasa seperti tersesat di ruang pribadi, dengan halaman luas yang dinaungi pepohonan. Di taman terdapat pepohonan buah dan tanaman hias hijau, memancarkan aroma lembut bunga dan dedaunan, memperindah ruangan sekaligus mengingatkan kita pada gaya hidup leluhur kita yang dekat dengan alam.
Di halaman, batu bata tua menunjukkan tanda-tanda waktu. Setiap langkah seakan menyentuh kenangan, mengarah ke rumah utama yang terletak khidmat di dalamnya.
Di dalam rumah, setiap detail dari pintu utama, dinding kayu, kolom, dan balok diukir dengan cermat menggunakan tangan. Motif bunga, awan, air, serta naga dan phoenix, meskipun memudar seiring waktu, tetap membangkitkan keindahan yang canggih dan mengingatkan kita akan kecerdikan dan ketelitian para tukang kayu terampil di desa Phuong Do.
Di tengah rumah, altar yang khidmat dan papan horizontal berlapis emas memancarkan cahaya hangat. Aroma dupa yang samar tercium di seluruh rumah, mengingatkan orang-orang akan bakti kepada orang tua dan kebajikan orang Vietnam dalam mengingat sumber air.
Pak Nghien berkata: Rumah ini dibangun oleh kakek saya, saya generasi ketiga. Hingga saat ini, detail-detail di dalam rumah masih dijaga keutuhannya oleh keluarga.
Melihat sekeliling rumah, kesan pertama kami adalah ketenangan dan keintiman. Ubin lantainya telah melorot seiring waktu. Di rak-rak, piring-piring antik tertata rapi, bersama buku-buku dalam aksara Mandarin dan Nom. Setiap barang mengingatkan kami pada kehidupan generasi sebelumnya.
Atap genteng merah cerah, bilah-bilah kayu ulin cokelat tua, serta pilar dan balok berukir rumit masih dengan jelas menunjukkan ciri-ciri kuno dan khidmatnya. Cahaya yang masuk melalui jendela, menyinari setiap serat kayu, menonjolkan keindahan kuno rumah tersebut.
Lestarikan untuk generasi mendatang
![]() |
| Di rumah Tuan Nguyen Khac Nghien terdapat banyak benda antik yang usianya ratusan tahun. |
Pak Nghien bercerita: Seluruh rumah dan perabotan di dalamnya dikumpulkan dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, pada tahun 2010, seseorang menawar hampir 3 miliar VND, dan kemudian banyak yang menawar dengan harga tinggi, tetapi saya tidak menjualnya. Saya ingin mempertahankan rumah keluarga dan selalu berpesan kepada anak-cucu saya untuk berusaha melestarikannya hingga tidak dapat diperbaiki lagi.
Di rumah yang telah berdiri selama hampir 9 dekade ini, keluarga Pak Nghien masih mempertahankan gaya hidup leluhur mereka. Mulai dari pemujaan leluhur, penataan furnitur, hingga kebiasaan makan keluarga, semuanya diwariskan dan dilestarikan dengan cermat. Setiap hari, istrinya, Ny. Tran Thi Kim, masih memasak hidangan dengan cita rasa lama, berkumpul di meja makan bersama anak-anak dan cucu-cucunya, mengobrol, dan berbagi.
Putra Bapak Nghien, Bapak Nguyen Khac Hien, berkata: "Meskipun kami sibuk, kami tetap senang kembali ke rumah ini. Ini bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga tempat untuk menemukan akar kami, untuk merasa terikat dengan tradisi."
Rumah tua keluarga Tuan Nghien merupakan cuplikan nyata budaya pedesaan Utara. Rumah ini tak hanya melestarikan arsitektur dan perabotannya, tetapi juga mencerminkan cara hidup, cara berpikir, dan perasaan masyarakat terhadap masa lalu. Di tengah ritme kehidupan modern, di mana rumah-rumah baru dibangun berdekatan, rumah tiga kamar dengan balok-balok yang tumpang tindih ini masih berdiri kokoh, sebagai bukti perjalanan waktu. Kisah-kisah lama masih terngiang di setiap potongan kayu, setiap batu bata, setiap gaya hidup sederhana.
Tak hanya melestarikan rumah tua, Bapak Nghien juga menyumbangkan berbagai peralatan bercocok tanam padi Vietnam ke Museum Provinsi. Ini adalah caranya melestarikan kenangan dan menghubungkan masa lalu dengan masa kini, agar generasi muda dapat lebih memahami kehidupan dan kegiatan kerja leluhur mereka.
Melestarikan rumah yang berusia hampir seratus tahun bukan hanya tentang melestarikan harta benda, tetapi juga tentang melestarikan jiwa, gaya hidup, dan kenangan. Melalui kegigihan keluarga Bapak Nghiem, kita dapat melihat nilai tradisi, ikatan antara generasi ini dan generasi sebelumnya, serta vitalitas budaya nasional yang abadi. Dan berkat orang-orang seperti Bapak Nguyen Khac Nghiem, nilai-nilai tradisional akan tetap lestari, lestari, dan lestari dari masa lalu hingga masa depan.
Sumber: https://baothainguyen.vn/van-hoa/202512/hoi-tho-thoi-gian-trong-net-xua-55e4cdd/








Komentar (0)