Menuju pembangunan perikanan yang transparan dan berkelanjutan
Sejak 2014, World Wildlife Fund (WWF) telah melaksanakan Program Peningkatan Perikanan Tuna Sirip Kuning (FIP) di Vietnam, bekerja sama dengan berbagai perusahaan dan pemerintah daerah untuk mengatasi penangkapan ikan berlebih dan memastikan keberlanjutan tuna sirip kuning. Proyek ini mengkaji stok ikan, tangkapan sampingan, dan ancaman ekosistem; mendorong kepatuhan yang lebih baik terhadap peraturan dan penegakan hukum; serta menerapkan model pengelolaan bersama dengan komunitas nelayan setempat.
![]() |
| Seekor tuna sirip kuning dibawa ke darat oleh nelayan. (Foto: WWF-Vietnam) |
Berkat proyek ini, banyak pabrik pengolahan dan ekspor tuna telah meningkatkan sistem ketertelusuran mereka, menjadikan rantai pasok transparan, dan memperluas akses mereka ke pasar-pasar yang menuntut. Menurut statistik Asosiasi Tuna Vietnam, hingga September 2025, 29 perusahaan/pabrik pengolahan berpartisipasi dalam proyek FIP dan menerapkan kode ketertelusuran Kode FIP.
Pada tanggal 2 Oktober 2025, perikanan tuna pukat cincin di Vietnam telah diakui oleh Marine Stewardship Council (MSC) sebagai perikanan yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Program Peningkatan MSC (MSC-IP). Hal ini merupakan langkah penting menuju sertifikasi ekolabel internasional MSC—sebuah standar global bergengsi untuk perikanan berkelanjutan. Asosiasi Tuna Vietnam akan menerapkan rencana aksi untuk periode 2025-2030, berkoordinasi dengan pelaku usaha dan daerah untuk menyelesaikan kriteria pengelolaan, lingkungan, dan ketertelusuran, dengan target mencapai sertifikasi pada tahun 2031.
Kerja sama internasional juga mencakup akuakultur dan pengolahan makanan laut. Pada 13 Oktober 2025, Asosiasi Perikanan Vietnam (VINAFIS) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dewan Ekspor Kedelai AS (USSEC). Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama teknis, pelatihan profesional, transfer teknologi, dan berbagi pengalaman internasional di bidang akuakultur dan pengolahan makanan laut. Perjanjian ini juga bertujuan untuk mendukung pelaku usaha dan petani makanan laut Vietnam dalam menerapkan standar dan sertifikasi keberlanjutan internasional, termasuk Protokol Jaminan Keberlanjutan Kedelai AS (SSAP), salah satu model yang diakui secara global.
Tekad untuk memerangi IUU fishing dan integrasi internasional
Sudut pandang Vietnam yang konsisten adalah tekadnya untuk bekerja sama secara internasional dalam memerangi penangkapan ikan IUU, bergerak menuju harmonisasi peraturan internasional, dan mengembangkan sektor perikanan secara berkelanjutan. Vietnam telah menandatangani Deklarasi Bersama Tingkat Pemerintah tentang Kerja Sama Internasional Sukarela untuk Memerangi Penangkapan Ikan IUU dengan Indonesia; dan membuka hotline dengan Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, dll.
Selain itu, Vietnam menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang pemberantasan penangkapan ikan IUU dengan Australia dan AS; mengadakan pertemuan tahunan dengan Filipina; membentuk mekanisme pertukaran informasi tripartit (Departemen Perikanan di bawah Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia, Departemen Perikanan dan Pengawasan Perikanan di bawah Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup Vietnam, dan Kedutaan Besar Vietnam di Malaysia) untuk segera berbagi informasi dalam pengelolaan perikanan dan menangani kapal penangkap ikan yang melanggar.
Vietnam juga bekerja sama dengan organisasi internasional seperti Pusat Pengembangan Perikanan Asia Tenggara (SEAFDEC) dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) untuk menerapkan solusi guna menerapkan regulasi mengenai langkah-langkah pelabuhan nasional, ketertelusuran elektronik, dan transshipment maritim.
Berbicara pada konferensi pers rutin Kementerian Luar Negeri Vietnam pada tanggal 6 November, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Pham Thu Hang menegaskan: Sebagai anggota masyarakat internasional yang aktif, proaktif dan bertanggung jawab, Vietnam selalu siap untuk bergabung dengan negara-negara di kawasan dan masyarakat internasional untuk memperkuat kerja sama dan berbagi pengalaman dalam memerangi penangkapan ikan IUU, mempromosikan pengelolaan perikanan yang efektif dan berkelanjutan sesuai dengan hukum internasional.
Menurut para ahli, kerja sama internasional tidak hanya menyediakan dukungan teknis dan finansial tetapi juga membantu Vietnam berpartisipasi lebih dalam dalam rantai nilai global, membangun industri makanan laut yang transparan, bertanggung jawab, dan berkelanjutan, serta menyebarkan pesan tentang perlindungan samudra biru.
Sumber: https://thoidai.com.vn/hop-tac-quoc-te-phat-trien-nghe-ca-viet-nam-minh-bach-ben-vung-217521.html







Komentar (0)